Barack Obama Undang Dalai Lama ke Gedung Putih, China Marah

Rencana pertemuan Obama-Dalai Lama ditentang keras oleh China, yang meminta AS membatalkan pertemuan itu

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 21 Feb 2014, 14:41 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2014, 14:41 WIB
obama-140221b.jpg
Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan menggelar pertemuan dengan pemimpin spiritual Tibet yang hidup dalam pengasingan, Dalai Lama, Jumat  pagi ini waktu setempat.

Pertemuan itu digelar di ruang rapat pribadi presiden di Map Room, Gedung Putih. Bukan di  Oval Office, tempat Obama kerap menerima kunjungan pemimpin dunia lain.

Diduga, pemilihan ruangan untuk memberikan kesan itu bukan pertemuan tingkat tinggi.

"Obama akan bertemu Dalai Lama dalam kapasitasnya sebagai pemimpin spiritual dan kultural yang dihormati dunia," kata Caitlin Hayden, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS.

"Kami tidak mendukung kemerdekaan Tibet," tambah dia. "AS mendukung penegakan HAM dan kemerdekaan beragama di China." Kami prihatin tentang ketegangan berlanjut dan situasi hak asasi manusia yang memburuk di wilayah Tibet yang menjadi bagian China."

Ditentang China

Rencana Obama ditentang keras oleh China, yang meminta AS membatalkan pertemuan itu. "Itu akan merusak hubungan AS-China," demikian pernyataan pihak negara komunis itu, seperti dikutip dari BBC, Jumat (21/2/2014).

Juru Bicara Kementerian Liar Negeri China  Hua Chunying mengungkapkan, pemerintahannya menentang pertemuan Obama-Dalai lama.

"Pertemuan Pemimpin AS dengan Dalai adalah campur tangan kotor dalam urusan internal Cina, pelanggaran berat atas kode etik hubungan internasional, dan tindakan serius yang akan merusak hubungan China-AS," katanya dalam sebuah pernyataan .

Pertemuan Obama-Dalai Lama sebelumnya pada 2011 juga membuat China meradang.

China menganggap Dalai Lama sebagai separatis. Sementara Sang Tenzin Gyatso menegaskan, ia mengadvokasi otonomi yang lebih luas untuk Tibet, bukan kemerdekaan. Tibet adalah wilayah otonomi China.

Sementara, pejabat AS mengatakan, negaranya tidak mendukung kemerdekaat Tibet, namun mengkhawatirkan soal penegakan HAM di China.

Sudah lama China dituduh menindas kebebasan politik dan agama di Tibet. Namun, Beijing menolak tuduhan itu dan mengatakan pembangunan ekonomi telah meningkatkan kehidupan warga Tibet .

Dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari 110 orang dari etnis Tibet -- kebanyakan biksu dan biarawati yang tinggal di luar Tibet -- membakar diri sebagai upaya menentang kebijakan China.

Pemerintah China menuduh Dalai Lama mendalangi protes, tuduhan yang dibantah pemimpin spiritual Tibet ke-14 itu.

Dalai Lama lari ke India pada 1959 setelah militer China memberangus upaya pemberontakan di Tibet . (Ein/Yus)

Baca juga:

Dalai Lama Soal Kekerasan Myanmar: Stop Membunuh Atas Nama Agama!
Dalai Lama Tak Hadiri Pemakaman Nelson Mandela, Visa Ditolak?
Spanyol Perintahkan Eks Presiden China Ditangkap, Beijing Murka

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya