Reaksi Alergi Bisa Terjadi dari Tisu Basah Bayi

Menurut studi menggunakan terlalu sering tisu basah bayi dapat mengakibatkan reaksi alergi kemerahan, gatal dan bersisik.

oleh Kusmiyati diperbarui 10 Mar 2014, 07:01 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2014, 07:01 WIB
Reaksi Alergi Tisu Basah
(Foto : Worldobserveronline)

Liputan6.com, Connecticut- Tidak sedikit yang menggunakan tisu basah untuk membersihkan sisa makanan pada mulut ataupun tangan. Namun menurut studi baru, tisu bayi dapat mengakibatkan ruam merah, gatal bahkan bersisik.

Reaksi alergi tersebut dapat berisiko eksim, impetigo dan psoriasis. Profesor Dermatologi dan Pediatri di University of Connecticut School of Medicine, dr Mary Wu Chang mengatakan selama dua tahun ini ada enam anak yang diidentifikasi menderita ruam misterius akibat tisu bayi.

Reaksi alergi tersebut disebabkan oleh bahan kimia yang ada dalam tisu basah bayi. Penelitian dr Chang tersebut ditulis dalam Jurnal Medis Pediatrics.

Pasien pertamanya adalah seorang gadis 8 tahun yang memiliki ruam di sekitar mulut dan bokongnya, kemudian dr Chang pun memberikan antibiotik dan steroid.

Namun sayang obat tersebut tidak bertahan lama, beberapa waktu ke depan reaksi alergi tersebut muncul kembali.

Setelah menyelidiki riwayat kesehatan anak tersebut, dokter menyadari anak itu menderita gangguan alergi bahan kima yang ada di tisu bayi, krim tangan dan lotion.

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa manufaktur menaikkan konsentrasi bahan kimia dalam produk kosmetik, dan ini terjadi hingga 25 kali.

"Terlalu sering menggunakan tisu basah juga dapat mengakibatkan intoleransi lebih besar bahan kimia yang digunakan pada kebanyakan produk rumah tangga.
Setelah tes alergi dan menghilangkan kebiasaan memakai tisu basah ruam gadis kecil itu menghilang," kata dr Chang dikutip Worldobserveronline, Minggu (9/3/2014).

Chang mengatakan para ibu bukan berarti tidak boleh menggunakan tisu basah bayi namun perlu pembatasan pemakaiannya.

"Saya tahu betapa sulitnya untuk melakukan perubahan untuk berhenti memakai tisu basah, terutama ketika bepergian. Tetapi ketika berada di rumah, akan lebih baik untuk menggunakan pembersih yang lembut dan air. Dengan cara itu Anda meminimalkan paparannya," kata Chang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya