Buktikan Bukan Penyebab MERS, Peternak Ciumi Unta

Ada satu tempat di mana MERS tak menakuti-nakuti orang. Di sana, unta malah dicium-cium untuk membuktikan hewan tersebut bukan sumber MERS.

oleh Melly Febrida diperbarui 19 Mei 2014, 16:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2014, 16:00 WIB
Peternak Ciumi Unta untuk Buktikan Tudingan Penyebab MERS
(Foto: Washingtonpost.com)

Liputan6.com, Riyadh Para ilmuwan meyakini unta di Arab Saudi menjadi sumber penularan utama Middle East Respiratory Syndrome coronavirus (MERS-CoV) . Penyakit baru ini telah menyebabkan ratusan korban meninggal dunia. Tapi, ada satu tempat di mana MERS tak menakuti-nakuti orang. Di sana, unta malah diciumin sebagai respons dari MERS.

Tempat tersebut memang menjadi munculnya infeksi pertama kali pada 2012 dan hingga kini sudah tercatat lebih dari 500 kasus yang ditemukan.

Padahal menteri kesehatan Arab Saudi sudah memperingatkan masyarakat untuk menjauhi daging mentah unta dan susu unta untuk menghindari penyakit. Tapi, sejumlah peternak unta menolak peringatan tersebut. Beberapa peternak secara terbuka menantang klaim bahwa unta sebagai sumber dari virus yang mematikan itu. Seorang peternak Arab Saudi memosting video klip dirinya yang memeluk dan mencium unta sambil bermain-main.

"Jangan bersin di wajahku," kata peternak di sebuah video klip dari GulfNews dan dikutip Liputan6.com, Senin (19/5/2014).

"Mereka mengatakan unta yang membawa virus Korona," kata pria itu dengan sinis.

Berbeda lagi dengan pria yang memosting foto dirinya yang mencium seekor unta dengan mulutnya untuk membuktikan bahwa hewan yang sangat populer di Arab Saudi itu bukan bisa menjadi sumber infeksi.

Abdul Juraiwi Al Qahani, seorang petani menantang kementerian kesehatan untuk membuktikan bahwa unta sumber virus Korona dan meminta pejabat untuk meninjau data dan kesimpulan mereka.

Petani lain juga menolak peringatan hati-hati dari kementerian dengan alasan mereka telah bersama dengan unta dalam beberapa dekade dan belum pernah terinfeksi apapun.

Kasus kematian terbaru di Arab Saudi diumumkan setelah WHO mengadakan pertemuan darurat untuk membahas penyebaran virus. "Peningkatan jumlah kasus di berbagai negara menimbulan sejumlah pertanyaan," kata Juru Bciara WHO Tarik Jasarevic di Jenewa.

Seperti diketahui, para ahli berpendapat jejak MERS CoV ditemukan di sebagian besar unta yang diuji di Arab Saudi dan antibodi dari virus tersebut ditemukan pada populasi unta di Canary Islands, Spanyol. Unta mungkin tak menjadi sumber utama MERS tapi mereka memiliki kemungkinan besar.

Menghindari unta di Arab Saudi bukan tugas yang mudah. Sebuah penelitian pada 2008 menemukan, hampir 900 ribu unta di Arab Saudi, dengan 15 juta di negara Arab lainnya. Hewn tersebut menjadi sumber pendapatan bagi sejumlah orang.

"Unta di kerajaan seperti sapi perah, sapi potong , kuda pacu, anjing Labrador tercinta , dan pengingat kehidupan harian dari kitab suci, semua menjadi satu," kata Cynthia Gorney menulis untuk National Geographic seperti dilansir WashingtonPost.

Kecintaan unta yang besar itu serta masyarakat merasa kurangnya transparansi pemerintah Arab Saudi tentang MERS membuat orang tak yakin dengan peringatan tentang Unta. Reuters melaporkan dari pasar unta hanya satu yang mengenakan masker seperti yang direkomendasikan. Beberapa peternak mengaku mereka sudah bekerja dengan unta selama puluhan tahun tanpa sakit.


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya