Liputan6.com, Jakarta Beras merah tak hanya mengurangi risiko diabetes karena kadar glikemik yang rendah, tapi juga bisa mengurangi risiko kerusakan saraf. Kandungan Vitamin B di beras merah ini lebih tinggi dibandingkan beras biasa.
Demikian disampaikan Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat yang juga konsultan neurologis dari Departemen Neurologi FKUI-RSCM, Dr. Manfaluthy Hakim, Sp. S (K). Ia mengatakan, beras merah kaya dengan vitamin B yang sangat diperlukan untuk menjaga sistem saraf supaya dapat bekerja dengan baik.
"Beras merah memiliki nilai glikemik yang rendah sehingga risiko diabetes berkurang. Selain itu, vitamin B dalam beras ini juga bisa mengurangi risiko kerusakan saraf atau neuropati," jelas Dr Luthy saat acara media workshop `Waspadai Gaya Hidup Berisiko Neuropati` di FX Sudirman, Jakarta, Kamis (6/6/2014).
Luthy juga mengatakan, kebanyakan orang zaman dulu sebelum memasak nasi, berasnya ditumbuk. Tapi anak sekarang, makan nasi saja susah. Padahal semakin pulen, kadar gulanya semakin rendah dan tinggi vitamin B.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.