Liputan6.com, Jakarta Jumlah kasus perkosaan yang terus meningkat di India terus dikecam dunia. Belum lama ini sebuah perkampungan kumuh kembali membuat geger masyarakat India, dua orang remaja dengan brutalnya memperkosa seorang gadis. Menurut para ahli, kasus ini dipicu oleh jumlah toilet yang minim di beberapa wilayah miskin di India.
Seperti dikutip Huffingtonpost, Jumat (5/9/2014), pada 14 Mei lalu seorang gadis diperkosa dan digantung di pohon mangga saat ia hendak buang air kecil. Ia dicegat seorang pria dan akhirnya mengalami hal yang tidak senonoh.
Associated Press melaporkan, penduduk India terus protes dan menyalahkan polisi yang lamban menangani kasus perkosaan yang semakin banyak. Laporan media setempat menujukkan, setiap 30 menit seorang wanita di India diperkosa dan lebih sering dialami perempuan miskin karena buang air kecil di tempat terbuka.
Saat ini, Bank Dunia mencatat, ada lebih dari 600 juta orang (lebih dari 53 persen dari populasi) yang tidak memiliki akses ke toilet pribadi. Hal ini membuat seorang perempuan rentan buang air kecil atau buang air besar pada larut malam atau di waktu gelap.
"Tidak adanya toilet di rumah-rumah, terutama di daerah pedesaan menjadi latar belakang tingginya perkosaan dan kekerasan seksual di desa-desa," kata penggagas pengadaan toilet Sulabh Bindeshwar Pathak mengatakan kepada Hindu.
Baca Juga
Sejak tahun 1970, Pathak memang konsisten membantu 1,2 juta rumah untuk memasang 8.000 WC umum demi melindungi perempuan miskin yang tidak memiliki akses jamban pribadi.
Pathak memperkirakan, saat ini India masih membutuhkan 120 juta toilet tambahan dan berharap pemerintah akan mengikuti jejaknya. Sebab sanitasi yang tersedia dinilai bisa menjadi kunci dalam mengendalikan jumlah kasus perkosaan di seluruh India.
Advertisement