Liputan6.com, Jakarta Tak sedikit pasangan yang mendambakan kehadiran buah hati setelah bertahun-tahun berumah tangga. Berbagai cara dicoba mulai mengubah gaya hidup dan menjalani program kehamilan. Namun pernahkan mencoba hipnoterapi medis?
Â
Terapi hipnosis yang dikenal juga dengan hipnoterapi merupakan terapi yang mencoba memberikan sugesti positif ke alam sadar yang dalam kasus ini pada suami maupun istri yang mendambakan anak.Â
Â
"Ketika, pengobatan dengan medis saja tidak cukup, kehadiran hipnoterapi pada kasus ini fungsinya untuk melengkapi medis," terang dokter Stephanus Nurdin yang juga praktisi medical hypnoterapist saat ditemui di RSIA Budhi Jaya, Jakarta.
Â
Menurutnya, selain dengan pemberian hormon-hormon yang diberikan oleh para dokter baik di bidang kandungan, endokrin, dan andrologi, faktor pikiran bawah sadar juga harus diyakinkan.  "Ada beberapa faktor yang membuat pasien itu entah suami atau istri membuat blocking yang tanpa disadari mempersulit mereka punya anak," terang dokter yang disapa Ivan ini.
Â
Faktor stres yang kerap memicu kesulitan memiliki anak, tambah dokter Ivan. Kata-kata 'saya harus hamil, saya harus punya anak' malah menimbulkan tekanan dalam diri pasangan suami istri ini.Â
Â
Keberhasilan memasukkan sugesti postif ke alam bawah sadarnya dalam hipnoterapi ketika mendapat persetujuan dari orang yang akan dihipnosis. "Jika seseorang yang dihipnosis masih menolak, takut, banyak blockin sugesti yang saya sampaikan tidak diterima. Ini yang memperlama faktor keberhasilan," terangnya.
Â
Acapkali, tuntutan kehamilan dipicu oleh orang-orang di sekitar misalnya orangtua masing-masing. Jika kondisi dalam keluarga seperti ini, ada baiknya membawa mereka bersama-sama datang ke medical hypnoterapist untuk diberikan sugesti positif.
Â
"Ketika pasangan suami istri berhasil diberi sugesti positif agar hamil, namun saat sampai rumah ditanyai terus menerus kapan hamil tentu akan membuat stres kembali datang. Kerjasama keluarga membawa suasana positif punya peran penting dalam keberhasilan hipnoterapi ini," tandas dokter Ivan.