Target Peserta Tercapai, Tapi Banyak yang Masih Belum Pahami BPJS

Meski sudah mencapai 124 juta jiwa peserta, banyak masyarakat yang belum paham dengan BPJS

oleh Fitri Syarifah diperbarui 30 Okt 2014, 16:54 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2014, 16:54 WIB
Peserta BPJS Selalu Dianak-tirikan?
Peserta BPJS selalu dianak-tirikan. Hal ini dirasakan dari pelayanan yang berbelit-belit dan lamanya pelayanan kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Setelah berhasil menggapai target kepersertaan pada pertengahan 2014, kini Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan memperkiraan jumlah peserta pada akhir tahun juga akan melewati target.

Seperti disampaikan Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPJS Kesehatan Tono Rustiano bahwa per 31 Agustus lalu, jumlah kepersertaan telah mencapai 127.251.791 jiwa, meningkat dibandingkan posisi per 30 JUni 2014 yaitu 124.553.040 jiwa.

"Data terbaru per 24 Oktober 2014, jumlah peserta sudah mencapai 130.286.703 jiwa. Ini berarti tinggal sedikit lagi BPJS mencapai
target peserta tahun ini yaitu 131 juta jiwa," kata Tono saat temu media di Media Center BPJS Kesehatan, Jakarta, Kamis (30/10/2014).

Meski optimis terhadap pencapaian target, Tono mengaku masih ada kendala yang dihadapi BPJS Kesehatan. Seperti misalnya, banyak orang tidak paham makna dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang memiliki prinsip gotong royong membantu sesama. Sehingga seseorang daftar hanya ketika ia sakit.

"Prinsip gotong royong belum sesuai harapan. Yang daftar kebanyakan yang sakit. Maka itu kami ingin mendorong masyarakat yang sehat dan produktif bisa bergotong royong, ikut serta dalam JKN ini," katanya.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya