Menkes: Dua TKI Negatif Terjangkit Ebola

Dua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Madiun dan Kediri yang diduga terkena virus Ebola telah dinyatakan negatif Ebola.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Nov 2014, 15:29 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2014, 15:29 WIB
Ilustrasi Virus Ebola
Ilustrasi Virus Ebola (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta Dua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Madiun dan Kediri yang diduga terkena virus Ebola telah dinyatakan negatif Ebola.

Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Djuwita F. Moeloek menegaskan meski terbukti negatif, pihaknya masih waspada dan melakukan pemeriksaan.

"Negatif itu, yang kemarin diduga (terkena ebola) dua-duanya negatif. Tapi kita harus waspada dan menyiapkan syarat-syarat (aturan) yang akan kita lakukan untuk antisipasi," ujar Nia di Gedung KPK, Selasa (18/11/2014).

Nia pun menegaskan ada beberapa aturan, terutama waspada kepada masyarakat yang datang dari negara-negara yang dicurigai ebola.

"Ada syaratnya, dimana yang datang dari daerah yang kita curigai terjangkit akan kita lakukan pemeriksaan," jelasnya.

Saat ditanya ada berapa lagi yang diindikasikan, dirinya mengtakan tidak ada lagi.

"Tidak ada, hanya dua itu, jangan didoain lagilah (nambah yang terjangkit)," pungkasnya.

Sebelumnya, 29 warga Indonesia yang baru kembali dari Liberia diperiksa secara intensif oleh pihak Kemenkes. Setelah mendapatkan pemeriksaan kesehatan di bandara Soekarno-Hatta, keduapuluhsembilan WNI tersebut dibekali kartu khusus sebagai tanda waspada penyakit menular dan diperiksa rutin selama 21 hari.

Merekapun akhirnya pulang ke kampung halaman masing-masing. Sebanyak 26 orang ke Madiun, Jawa Timur dan 3 orang lainnya ke Kediri, Jawa Timur.

Berdasarkan kebijakan yang diberlakukan oleh Kemenkes, warga termasuk keluarga dan teman dekat mereka diawasi oleh Dinas Kesehatan setempat.

Ternyata, beberapa hari setelah pulang ke Indonesia, ada dua orang TKI asal Kediri dan Madiun yang mengalami panas tinggi.

Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pare, Kediri, mengetahui riwayat hidup salah satu pasien yang pernah tinggal di Liberia selama 7 bulan.

Berdasarkan keterangan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jumlah korban tewas akibat wabah Ebola telah mencapai 4.555 orang. Dalam pertemuan Emergency Committe (gawat darurat) WHO pada akhir Oktober, Ebola dinyatakan sebagai Gawat Darurat Kesehatan Publik yang menjadi Perhatian Internasional atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).

Negara-negara di dunia, termasuk Amerika Serikat, telah memberlakukan penjagaan dan pengawasan ketat terhadap setiap warga yang baru kembali dari negara terjangkit Ebola di Afrika Barat seperti Sierra Lione, Nigeria dan Liberia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya