Begini Cara Mengatasi Gigi Sensitif

Jika salah dalam menyikat gigi, gusi bisa berubah bentuk. Gigi di rahang atas, gusi bisa naik sedangkan gigi di rahang bawah gusi bisa turun

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 20 Des 2014, 09:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2014, 09:00 WIB
Menyikat Gigi Terlalu Keras, Kurangi Sensitifitas Gigi
Jika salah dalam menyikat gigi, gusi bisa berubah bentuk. Gigi di rahang atas, gusi bisa naik sedangkan gigi di rahang bawah gusi bisa turun

Liputan6.com, Jakarta Rasa nyeri yang timbul akibat terbukanya dentin atau lapisan di bawah email gigi biasanya disebut dengan gigi sensitif. Terbukanya dentin bisa disebabkan beberapa hal seperti radang dan salah dalam menyikat gigi. Nah, untuk mengatasinya, gigi harus disikat dengan lembut dan tanpa tekanan.

"Kalau terlalu keras ditekan, email gigi bisa rapuh," kata drg Hari Sunarto Sp. Perio (K), Ketua Ikatan Periodontologi Indonesia (IPERI) Komisariat Jakarta saat jumpa wartawan di Jakarta, baru-baru ini.

Lebih lanjut, Hari mengatakan jika salah dalam menyikat gigi, gusi bisa berubah bentuk. Pada gigi di rahang atas, gusi bisa naik sedangkan gigi di rahang bawah gusi bisa turun. Kesalahan dalam menyikat gigi juga dapat menyebabkan Dentin yang sebelumnya dilapisi oleh gusi jadi terbuka.  Hari memberikan beberapa cara untuk mencegah agar dentin tidak terbuka.

"Ada beberapa cara mencegah, seperti mengontrol plak," kata Hari.

Kontrol plak bisa dilakukan dengan cara menggosok gigi dengan lembut serta menggunakan obat kumur. "Menggosoknya dengan lembut dan benar bisa membantu desensitisasi gigi," ujar Hari.

Sikat gigi sebaiknya dilakukan dua menit dan dua kali sehari. Waktu yang tepat menyikat gigi bukan saat mandi pagi dan sore hari, tapi setelah sarapan dan sebelum tidur. Sikat gigi yang baik adalah membuat gerakan melingkar atau membuat gerakan atas bawah, samping kanan dan kiri. Lakukan gerakan tersebut secara perlahan dalam waktu minimal 2 menit, jadi jangan terburu-buru dalam menyikat gigi anda.

Waktu minimal ini dimaksudkan untuk mencegah produksi asam yang dihasilkan di mulut sehingga tidak memengaruhi mineral gigi yang pada akhirnya menyebabkan karies. Meski begitu, kalau Anda ingin menyikat gigi lebih dari dari dua menit, hal ini bukan masalah. Selain itu, sikat gigi harus secara rutin diganti. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan bulu sikat mencederai gusi.

Terakhir adalah rutin memeriksakan gigi ke dokter. Menurut Hari, untuk bisa memastikan bahwa nyeri yang dialami merupakan gejala gigi sensitif, sebelumnya harus dipastikan bahwa nyeri tidak disebabkan oleh gigi yang berlubang.

"Jadi bisa dipastikan bahwa nyeri yang datang memang karena gigi sensitif," ujar Hari.

Pada gigi yang sudah "terlanjur" rusak, Hari menyebut tidak ada cara lain selain menggunakan pasta gigi yang bisa melapisi dentin gigi sehingga tidak lagi terasa nyeri.

"Tapi kalau sudah parah, ya harus ditangani dokter," ujar Hari.

Bersama Unilever dan Project Sunlight mari dukung penyediaan edukasi dan fasilitas sanitasi di Sumba NTT. Partisipasi Anda dapat menciptakan masa depan lebih sehat. Klik di sini

(Adv)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya