Liputan6.com, Jakarta Desember 2014 bisa jadi bulan yang tak disangka-sangka oleh gadis manis penjual getuk asal Indramayu bernama Ninih. Di awal Desember, wajahnya menghiasi sosial media, situs berita online, hingga televisi nasional maupun lokal sebagai bintang tamu.
Bermula dari salah satu pelanggan, teh Dewi, yang biasa membeli getuk di jembatan penyebarangan orang di daerah Kuningan yang memotret Ninih dan dagangannya. Lalu, foto cantiknya tersebar ke sosial media dan menggegerkan dunia maya. Sejak itulah, Ninih mulai banyak dicari awak media dan mulai dikenal masyarakat.
Baca Juga
Sejak terkenal di media massa, berbagai keuntungan diperoleh gadis kelahiran 26 Mei 1996.
Advertisement
Di Tangannya Getuk Laris
Di Tangan Ninih, Penganan Tradisional Laris Terjual
Getuk, gatot, ketan hitam, lupis, cenil merupakan sedikit dari sekian banyaknya kudapan tradisional khas Indonesia yang jarang dilirik oleh masyarakat modern. Namun, di bulan Desember getuk dan aneka penganan khas Jawa lain yang dijual Ninih (18) di kawasan Kuningan, Jakarta laris manis terjual.
Ramainya perbincangan di dunia maya tentang kecantikan perempuan asal Indramayu ini membuat banyak pejalan kaki yang biasa lalu lalang di kawasan tempat penyeberangan orang di kawasan Jalan Rasuna Said, Jakarta penasaran dan ingin membeli dagangan ini.
"Ada yang beli yang disuka saja, ada juga yang dalam kemasan yang harganya lima ribu rupiah," ungkapnya saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta pada Selasa (9/12/2014).
Tak cuma pembeli eceran, ada juga yang memborong dagangannya. Seperti yang terjadi saat Liputan6.com menemui Ninih pada Selasa (9/12/2014) pagi. Dagangan Ninih dibeli seluruhnya oleh salah satu karyawan rumah sakit dekat ia biasa berjualan.
Gara-gara laris manis terjual, kini ia bisa pulang pukul sembilan atau sepuluh pagi. "Dulu-dulu kalau pulang bisa jam 12 siang," tutur Ninih yang telah berjualan penganan tradisional ini enam bulan di Jakarta.Â
Ia pun tak perlu lama-lama lagi berjualan dari subuh hingga siang hari. Pukul 10 dagangannya pun sudah habis terjual.
Advertisement
Jadi model dan bintang tamu TV
Â
Sibuk Jadi Model dan Bintang Tamu Televisi, Ninih tetap Jualan Getuk
Nama Ninih melambung di sosial media. Banyak orang yang penasaran bagaimana cantiknya penjual getuk yang biasa berdagang di Kuningan ini. Hal ini membuat banyak media massa mengunjunginya untuk melakukan sesi foto, wawancara, bahkan menjadi acara televisi.
Meskipun banyak panggilan menjadi model maupun bintang tamu acara televisi, pada subuh hingga pagi hari Ninih tetap berjualan getuk. Tak heran jika wajahnya pada saat itu nampak lelah dengan mata kemerahan akibat kurang tidur.
"Iya nih teh, Ninih ngantuk, semalam syuting sampai malam terus pagi-paginya nyiapin dagangan," ungkapnya saat ditemui beberapa saat lalu.
Cita-cita jadi TKW
Ingin Jadi TKW di Taiwan
Menjadi model maupun selebriti bukanlah cita-cita Ninih (18) si penjual getuk yang sedang ramai dibicarakan netizen karena kecantikannya. Meskipun wajahnya kini beberapa kali menjadi bintang tamu dalam acara televisi, ia ingin menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Taiwan.
Terlahir dari sebuah keluarga sederhana dengan bapak emak--begitu ia memanggil orangtua-- bekerja sebagai buruh tani, ia ingin meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
"Ninih mah pengen jadi orang sukses yang bisa mandiri dan memiliki penghasilan lumayan sehingga bisa menyenangkan orangtua," tuturnya.
Ia tak ingin mengalami kembali kesulitan seperti dulu. Faktor ekonomi membuatnya hanya bisa bersekolah hingga sampai Sekolah Dasar. Jangankan untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan selanjutnya, untuk makan saja kesulitan.
Oleh karena itu ia ingin menjadi TKW agar pendapatannya meningkat. Hal ini terinspirasi oleh sang kakak, teteh Lena, yang telah bekerja di Taiwan. Penghasilan yang lumayan serta pekerjaan tidak berat membuatnya telah mendaftarkan diri sebagai TKW di sebuah perusahaan.
"Udah daftar si, tapi belum dipanggil-panggil wawancara," ujar anak ketiga dari lima bersaudara ini.
Advertisement
Rahasia tubuh langsing TV
Rahasia Tubuh Langsing Ninih
Dengan logat Sunda yang kental, Ninih menceritakan kesukaannya saat masih berada di kampung halamannya di Kandang Haur, Indramayu, Jawa Barat.
"Ninih tuh waktu masih di kampung lebih suka bermain dengan anak laki-laki, bahkan hobi Ninih main bola sama mereka," ujarnya polos kepada Liputan6.com usai berjualan di salah satu tempat penyebrangan orang di Jalan Rasuna Said, Jakarta pada (10/12/2014).
Ia pun menceritakan, betapa semangatnya ia bermain olahraga khas laki-laki ini saat melawan teman-teman prianya. "Ninih mah nggak takut main bola sama laki-laki," ujarnya.
Selain bermain bola, ia pun sering berlari-lari pagi hari bersama teman-temannya di kampung. Aktif bergerak membuat tubuhnya pun seperti sekarang ini.
Sayangnya, sejak pindah ke ibukota tahun 2013 ia sudah tidak pernah lagi berolahraga. Apalagi sejak berjualan getuk. Tak ada waktu untuk berolahraga karena ia harus bekerja subuh berdagang penganan khas Jawa ini.