Mereka yang Ada di Balik Identifikasi Jenazah

Para ahli yang bertugas mengidentifikasi jenazah yang ditemukan dalam bencana.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 08 Jan 2015, 09:30 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2015, 09:30 WIB
Tim DVI Kumpulkan Data Antemorten Penumpang AirAsia QZ8501
Petugas dari Tim Disaster Victim Indentification (DVI) mengisi formulir untuk kelengkapan data antemortem, Bandara Juanda, Surabaya, Rabu (31/12/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Proses pencarian jenazah korban AirAsia QZ8501 masih terus dilakukan. Hingga hari ke-11 evakuasi, tim SAR gabungan berhasil menemukan total 40 jenazah. Selanjutnya, giliran tim Disaster and Victim Identification (DVI) gabungan yang bekerja tanpa lelah mengidentifikasi satu per satu jenazah yang ditemukan.

Untuk bisa berhasil mengungkap identifikasi jenazah, tim DVI terdiri dari banyak ahli dalam berbagai bidang demi mendapatkan ketepatan identifikasi jenazah. Keterlibatan spesialis yang terlatih dan berpengalaman berperan penting dalam proses DVI.

Berdasarkan DVI Guide: INTERPOL 2014 yang dilansir pada Kamis (8/1/2015) para ahli yang diterjunkan dalam mengidentifikasi jenazah terdiri dari:

1. Ahli patologi forensik (forensic pathologist)
Melakukan pemeriksaan eksternal tubuh dan jika diperlukan pemeriksaan internal tubuh. Ahli ini akan dibantu oleh asisten patologi forensik agar pekerjaan identifikasi berjalan lancar.

2. Ahli odontologi forensik (forensic odontologist)
Saat bekerja mengidentifikasi jenazah, terdapat dua hingga tiga odontologi yang memeriksa kondisi gigi jenazah yang ditemukan. Satu forensik odontologi bertugas memeriksa sedangkan yang lainnya merekam bentuk gigi.

3. Ahli sidik jari (fingerprint expert - Friction Ridge Expert)
Ahli sidik jari memiliki kemampuan dalam membandingkan data antemortem dengan sidik jari yang ditemukan dalam tubuh korban. Ahli sidik jari akan dibantuk dengan teknologi database sidik jari.

4. Ahli biologi forensik  (forensic biologists)
Ahli biologi forensik akan membandingkan DNA pada data antemortem dengan postmortem. Pembandingan DNA akan dibantu menggunakan program komputer. 

5. Ahli antropologi forensik  (forensic anthropologist)
Ahli patologi forensik akan bekerjasama dengan ahli forensik antropologi yang bisa memberi tahu informasi penting profil biologis dari jenazah yang ditemukan seperti usia, jenis kelamin, etnis.

Selain lima ahli di atas, terkadang juga dibutuhkan anggota lain yang terlibat guna proses DVI. Diantaranya adalah fotografer, ahli radiolog, tim wawancara, manajer properti, investigator, manajer ruang jenazah, dan masih banyak lagi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya