Liputan6.com, Jakarta Sabtu merupakan hari yang kerap digunakan oleh siapa saja yang libur untuk tidur lebih lama dari biasanya. Tapi ke depannya, Anda harus berpikir ulang untuk melakukan ini. Terlebih bagi Anda yang sudah berusia di atas 50 tahun.
Menurut satu penelitian yang dilakukan di Cambridge University, stroke akan menyerang mereka yang tidur lebih lama di hari Sabtu, sedangkan di hari biasa mereka tidur kurang dari waktu itu karena pekerjaannya. Biasanya, kondisi semacam ini dialami banyak wanita.
Pakar Tidur Independen, Dr. Neil Stanley mengatakan kunci untuk tetap sehat adalah menjaga jam tidur malam secara teratur. Bila di hari biasa hanya tidur selama 4 atau 5 jam, janganlah `balas dendam` dengan tidur melebihi jam biasanya di hari Sabtu.
Sebelum penelitian ini dimasukkan ke dalam jurnal Neurology reports, para peneliti terlebih dahulu melakukan penelitian selama 9 tahun dengan melibatkan 10.000 pria dan wanita berusia 42 sampai 81 tahun dari Norfolk sebagai responden.
Di awal penelitian, para responden diminta untuk menjawab berapa lama waktu yang mereka habiskan untuk tidur di malam hari. Empat tahun kemudian, pertanyaan yang sama masih dilontarkan ke mereka.
Selama penelitian, sebanyak 346 orang pria dan wanita mengalami stroke. Ini menegaskan bahwa adanya hubungan yang erat antara waktu tidur yang terlalu lama dengan penyakit stroke.
Memang, penelitian lebih lanjut begitu diperlukan, mengingat para peneliti sendiri masih butuh waktu untuk memahami alasan di balik hubungan waktu tidur dengan risiko stroke.
"Apa yang terjadi di dalam tubuh sehingga menyebabkan risiko ini?," kata Penulis Studi Senior, Professor Kay-Tee Khaw.
"Dengan penelitian lebih lanjut, kita mungkin akan menemukan bahwa tidur berlebihan terbukti menjadi indikator awal peningkatan risiko stroke, terutama di kalangan orangtua," kata dia menambahkan.
Meski begitu, perlu diketahui juga bahwa di masa lalu, tidur berlebihan telah dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk diabetes dan obesitas.
Dr Madina Kara dari Asosiasi Stroke di London mengungkapkan bahwa tekanan darah tinggi, merokok, dan kurangnya aktivitas fisik di pagi hari merupakan sejumlah faktor risiko dari penyakit stroke.
"Hasil penelitian terbaru ini menunjukkan bahwa tidur lebih lama bisa menjadi tanda bahwa Anda berada pada pengingkatan risiko stroke, khususnya di kalangan orang tua," kata dia seperti dikutip Daily Mail, Sabtu (28/2/2015).
Tidur Berlebihan di Hari Sabtu Berisiko Stroke
Di hari Sabtu tidur selalu berlebihan? Hati-hati, bisa saja Anda menderita stroke
diperbarui 28 Feb 2015, 07:00 WIBDiterbitkan 28 Feb 2015, 07:00 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Menkum Bandingkan Denda Damai Kejagung dengan Prabowo Akan Maafkan Koruptor
Penghasil Terbesar, Negara Ini Justru Larang Bawa Durian di Transportasi Umum
Sepanjang Tahun, MilkLife Soccer Challenge 2024 Sukses Tumbuhkan Minat Siswi MI dan SD Rangkai Mimpi jadi Bintang Sepak Bola Masa Depan
Terlambat Sholat Subuh, Masih Bolehkah Lakukan 2 Rakaat Qobliyah? UAS Menjawab
BI Periksa Uang Terkelupas yang Bikin Resah Warga Sulsel, Ternyata Asli
Detik-Detik Sambaran Petir Tewaskan 2 Petani, Satu Berteduh di Gubuk Lainnya di Pematang Sawah
Polri Siapkan Strategi Amankan Libur Nataru hingga Mitigasi Potensi Rawan Kemacetan
Film Sorop Resmi Tayang di Bioskop, Berikut Sinopsis dan Fakta Menariknya
Kutub Magnet Bumi akan Berubah pada 2040, Ini Dampaknya bagi Manusia
Sudah Tobat dari Perbuatan Dosa, Apakah Masih Kena Azab? Simak Kata Ustadz Khalid Basalamah
Wamen ESDM Jamin Ketersediaan Energi di Sumut Aman Saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Satu Pelaku Penyerangan Pelajar di Bandar Lampung hingga Tewas Menyerahkan Diri ke Polisi