Minim Sekali Ilmuwan Perempuan Indonesia

Data Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Indonesia menyebutkan masih sedikit jumlah peneliti sains perempuan di Indonesia.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 07 Apr 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2015, 17:00 WIB
Pintar Saja Tak Cukup Bikin Bahagia
Menurut peneliti, kesempatan kebahagiaan ternyata bisa dimiliki siapapun tanpa memandang status apakah Anda pintar atau tidak.

Liputan6.com, Jakarta Data Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Indonesia menyebutkan masih sedikit jumlah peneliti sains perempuan di Indonesia. Hanya 7 persen perempuan lulusan strata satu (S1) memilih meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

"Dan hanya 3 persen perempuan lulusan S2 menempuh program doktoral selama 10 tahun terakhir,"kata Ketua Komisis Nasional Indonesia untuk UNESCO - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KNIU Kemdikbud), Prof. Dr. Arief Rachman MPD ditulis Health-Liputan6.com pada Senin (6/4/2015).

Pada 2004 ada 239.339 mahasiswi meraih gelar S1, dan 18.560 mahasiswi meraih gelar S2. Namun, kata Arief, hanya 516 mahasiswi memilih melanjutkan ke tingkat doktoral.

"Ini berarti, hanya 0,2 persen mahasiswi peraih gelar S1 yang memutuskan meraih gelar PhD," kata Arief.

Parahnya, hanya 52 persen dari total populasi di Indonesia mengenyam pendidikan dasar. "Kalau dibandingkan di India yang mencapai 61 persen, Indonesia tergolong rendah," kata Arief.

Meski meraih hasil sangat baik di tingkat universitas, lanjut Arief, relatif sedikit perempuan sampai ke posisi strategis di bidang penelitian.

"Sangat disayangkan, cukup banyak perempuan belum terwakili dengan baik di semua tingkat penelitian ilmiah, terutama di negara berkembang seperti Indonesia," kata Arief.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya