Liputan6.com, London Bahaya minuman energi ternyata bukan hanya menyebabkan dapat menyebabkan serangan jantung mendadak pada dewasa tapi juga remaja.
Seperti diberitakan Mirror, Selasa (7/4/2015) popularitas minuman berenergi begitu berkembang di kalangan remaja usia 10-19 tahun. Mereka beranggapan, minuman ini dapat menghilangkan kelelahan serta meningkatkan kekuatan fisik dan mental.
"Mereka yang memiliki penyakit jantung bawaan berisiko tinggi terkena Sudden arrhythmic death syndrome (SADS) atau gangguan ritme jantung yang menyebabkan kematian mendadak. Bahkan detak jantung tidak menentu atau Atrial Fibrilasi (AF) kini banyak dialami laki-laki yang berlatih bola sambil mengonsumsi minuman energi," kata pakar kesehatan jantung Dr Fabian Sanchis-Gomar.
Menurut Sanchis-Gomar, hampir semua minuman berenergi mengandung kafein tapi ada juga yang 'berkedok' kafein namun ternyata guarana (tanaman Brasil yang ditemukan dalam biji kopi, tapi memiliki ekstrak kopi dua kali lipat).
Advertisement
"Produsen menambahkan guarana dan zat-zat lain seperti ginseng dan taurin dalam jumlah yang tidak sesuai takaran label," katanya.
Setidaknya, dalam tiga tahun terakhir terdapat lebih dari 2.000 anak-anak di bawah usia enam tahun dibawa ke rumah sakit di Amerika Serikat karena menderita efek samping dari minuman berenergi. Mereka cenderung mengalami gangguan jantung termasuk detak jantung abnormal atau masalah neurologis seperti kejang atau pingsan.
Sementara di Inggris, bahaya minuman energi harus tertulis pada kemasan sehingga anak-anak atau wanita hamil bisa mengetahuinya.