Liputan6.com, Jakarta Berolahraga minimal tujuh menit 3-5 kali seminggu, dapat mencegah diabetes. Anjuran ini berguna bagi siapa saja yang tidak dapat memenuhi anjuran berolahraga minimal 30-60 menit. Menurut James Timmons, dari Heriot-Watt University, Edinburgh, pemimpin penelitian, efek olahraga minimal tujuh menit ini seperti kita melakukan latihan ketahanan berjam-jam setiap minggu.
Timmons dan timnya menunjukkan bahwa olahraga ini dapat membantu 16 pria berusia 20-an, dalam mengontrol insulin mereka. Para responden yang secara relatif tidak memiliki bentuk badan yang bagus, tetapi sehat, menjalani latihan sepeda empat kali sehari dalam tempo 30 detik dengan cepat, dua hari seminggu.
“Setelah dua minggu mereka mengalami perbaikan 23 persen atas efektivitas tubuh menggunakan insulin serta mengeluarkan glukosa atau gula dari aliran darah,” tutur Timmons. Efek ini terus berlanjut hingga 10 hari setelah latihan putaran terakhir. Gagasan sederhananya adalah bila Anda melakukan kontraksi otot secara keras yang terjadi selama Anda berlari cepat atau bersepeda, kemampuan insulin bakal meningkat dan akan mengeluarkan glukosa dari aliran darah.
Advertisement
Temuan yang dipublikasikan dalam Jurnal BioMed Central Endocrine Disorders ini menekankan pentingnya berolahraga, terlebih pada mereka yang tidak memiliki banyak waktu. Namun, Timmons dan timnya tidak melihat manfaat lain bagi kesehatan yang muncul dari olahraga, seperti mengurangi tekanan darah atau mengontrol berat badan. Di sisi lain, Timmons menegaskan, membuat orang mau berolahraga meski dengan waktu sempit, bisa menjadi investasi yang menguntungkan bagi sistem kesehatan yang menghabiskan biaya ratusan juta untuk menangani diabetes.