Tekanan Darah Tinggi, Hindari Tidur Lebih dari 8 Jam Sehari

Agar risiko terkena stroke menurun, biasakan tidur 7-8 jam per hari.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 16 Mei 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2015, 17:00 WIB
Sleep Paralysis Merupakan Gangguan Tidur yang Tidak Berbahaya
Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja baik pria maupun perempuan.

Liputan6.com, London - Anda termasuk memiliki jadwal tidur berlebih atau kurang? Jika Anda memilih salah satu jawaban tersebut serta memiliki riwayat hipertensi (tekanan darah tinggi), keduanya sama-sama tidak baik bagi kesehatan yakni meningkatkan risiko terkena stroke dua kali lipat.

Menurut studi yang dilakukan peneliti dari Mount Sinai Hospital, New York, dokter Oluwaseun Akinseye dan koleganya terhadap 24 ribu orang dewasa dengan hipertensi di Amerika Serikat, tidur lebih dari delapan jam, ternyata meningkatkan risiko sebesar 14 terkena stroke bagi mereka dengan hipertensi. Sedangkan yang tidur kurang dari lima jam risikonya berkurang sedikit, yakni 11 persen.

Lalu, risiko terendah terkena stroke pada mereka yang mengalami hipertensi yakni yang tidur tujuh hingga delapan jam setiap hari. Risiko mereka yang tidur sehat terkena stroke hanya lima persen seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (16/5/2015).

Tak disebutkan alasan mengapa hal ini bisa terjadi, namun ilmuwan dari Surrey University menyatakan tidur kurang selama seminggu mampu mengganggu ratusan gen terkait dengan stres, kekebalan, dan peradangan.

Agar terhindar dari stroke, mereka yang memiliki hipertensi disarankan untuk tidur 7-8 jam per hari. Serta mengubah gaya hidup dengan makan sedikit garam, menjaga berat badan normal, minum sedikit alkohol, perbanyak makan sayur dan buah, serta berolahraga.

Tak hanya risiko stroke berkurang, risiko penyakit lain yang disebabkan tekanan darah tinggi pun mengalami penurunan seperti kematian dini dan serangan jantung.

 

Baca:

Bahaya Bila Anda Kurang Tidur

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya