Kim Kardhasian Pilih Jenis Kelamin Anak, Isu Etika Muncul

Para ahli, memiliki jawaban berbeda dengan alasan di baliknya.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 27 Jun 2015, 04:00 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2015, 04:00 WIB
Etiskah Memilih Jenis Kelamin Anak?
Foto: Huffingtonpost.com

Liputan6.com, New York- Pasangan selebriti asal Amerika Serikat, Kim Kardashian dan Kanye West dikabarkan ingin memiliki anak laki-laki di kehamilan kedua setelah anak pertama perempuan. Sampai-sampai, menurut sumber yang tak ingin disebutkan namanya, menyatakan kepada US Weekly saat menjalani program bayi tabung pada kehamilan kedua ini, memilih embrio berjenis kelamin laki-laki.

Lalu, etiskah memilih jenis kelamin anak?

Topik tentang memilih jenis kelamin anak menjadi perbincangan yang  kontroversial. Sebagian besar organisasi setuju jika tujuan orang tua memilih jenis kelamin anak berdasarkan pertimbangan penyakit tertentu. Namun, di luar alasan medis, pemilihan jenis kelamin berpotensi melanggar hukum moral.

"Ketika Anda memiliki cenderung mengutamakan satu jenis kelamin, ini semacam orangtua yang memiliki diskriminasi berdasarkan jenis kelamin. Hal ini nampaknya tidak dapat diterima," terang direktur Division of Medical Ethics at New York University's Langone Medical Center, Arthur Caplan.

Namun, ketika orangtua sudah memiliki anak jenis kelamin perempuan kemudian saat istri hamil selanjutnya ingin laki-laki menurut beberapa ahli ini disebut 'family balancing' dan beberapa ahli etika menerimanya.

"Kami benar-benar menentang dalam pemilihan jenis kelamin, namun ketika orangtua menginginkan anak dengan jenis kelamin berbeda (family balancing) mungkin menandakan ingin pengasuhan kedua jenis kelamin," terang Caplan.

Namun, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menolak pemilihan jenis kelamin anak dengan alasan 'family balancing'. "Meski alasannya 'family balancing', itu tetap menimbulkan kekhawatiran. Yang utama, dalam prinsipnya konsisten dengan kesetaraan jenis kelamin," terang perwakilan dari ACOG.

Masih menurut ACOG, sulit untuk memastikan alasan sebenarnya orangtua dalam pemilihan jenis kelamin anak, karena orangtua tidak mungkin secara eksplisit menyebutkan mereka lebih suka jenis kelamin satu dibandingkan yang lain.

"Pemilihan jenis kelmain juga menciptakan diskriminasi jenis kelamin lebih mudah berkembang," tegas perwakilan ACOG seperti dilansir laman Live Science, Jumat (26/6/2015).

 

Baca Juga:

Mitos Tebak Jenis Kelamin si Calon Bayi

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya