Remaja Ini Sukses Bikin Tes Risiko Alzheimer

Seorang remaja Inggris, Krtin Nithiyanandam (15) membuat satu tes risiko penyakit Alzheimer

oleh Fitri Syarifah diperbarui 17 Jul 2015, 10:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2015, 10:00 WIB
Remaja Ini Sukses Bikin Tes Risiko Alzheimer
Seorang remaja Inggris, Krtin Nithiyanandam (15) membuat satu tes risiko penyakit Alzheimer

Liputan6.com, Jakarta Seorang remaja Inggris, Krtin Nithiyanandam (15) membuat satu tes risiko penyakit Alzheimer. Tes ini berguna untuk melihat gejala alzheimer 10 tahun yang akan datang.

Menurut laporan Telegraph, Rabu (15/7/2015), Krtin membuatnya untuk membantu tenaga kesehatan mendiagnosa penyakit Alzheimer sebelum gejala tersebut muncul. Dia juga bahkan membuat antibodi yang dapat menembus otak dan memberikan protein neurotoksik.

"Saya memilih penyakit Alzheimer karena saya terpesona oleh neuroscience dan kerja otak. Penyakit ini juga membunuh banyak orang setiap tahun dan dianggap sebagai salah satu tantangan medis terbesar abad ke-21. Saya belajar bagaimana dampak penyakit ini begitu kejam dan melemahkan kehidupan sehar-hari," katanya.

Remaja ini memang bercita-cita menjadi dokter. "Saya ingin membuat perubahan untuk kehidupan orang lain."

Penelitiannya ini cukup menarik perhatian tim pemasaran Google Science Fair. Pemimpinnya, Andrea Cohan bahkan menganggap tes ini bisa membantu orang banyak. "Dia menggunakan nanopartikel untuk menguji gangguan otak. Ini cukup menarik melihat penyakit neurodegenerative seperti demensia atau alzheimer sulit didiagnosa dan diobati."

Tes laboratorium terbaru juga menunjukkan, antibodi yang diciptakannya dapat menghentikan kerusakan saraf lebih lanjut yang berpotensi mencegah Alzhiemer.

"Google menerima ribuan pengajuan penelitian ilmiah dari lebih dari 90 negara. Krtin sendiri adalah remaja asal Inggris. Ayahnya adalah seorang konsultan IT dan ibunya asisten dosen," kata Cohan.

Dengan memenangkan hadiah dari Google, Krtin berharap dapat mengejar cita-citanya dan terus mengembangkan ilmu pengetahuan. "Mudah-mudahan suatu hari, saya bisa mengubah dunia," katanya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya