Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai ada salah persepsi di masyarakat dengan hadirnya kartu BPJS Kesehatan. Persepsi yang berkembang seakan mempersilakan masyarakat untuk sakit karena biaya pengobatan ditanggung pemerintah.
"Anggaran BPJS bisa Rp 40 triliun. Apa pikiran rakyat? Yang terbayang adalah kebijakan kesehatan kita seakan bilang: Hai rakyat, ketika Anda sakit, pemerintah tanggung semua‎," ujar JK, saat memberikan pengarahan di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (29/7/2015).
Menurut JK, pemikiran seperti itu harus dihapuskan dari benak masyarakat. Seharusnya, masyarakat harus menjaga kesehatan. Demikian pula pemerintah, wajib menyediakan sarana dan prasarana yang preventif.
Advertisement
"Akibatnya jadi sakit bukan perkara susah. Yang penting kan bagaimana sehat. Kita harus balik filosofi itu, tetaplah Anda sehat. Kita harus perbanyak anggaran air bersih, olahraga, dan segala aspek preventif didahulukan," tutur dia.
Agar pemikiran itu berubah, maka BPJS Kesehatan seharusnya melakukan kampanye agar masyarakat sehat. Salah satunya adalah mensponsori pertandingan sepakbola.
"Saya bilang sama BPJS kesehatan, Anda harus sponsor tanding sepakbola. Supaya anak olahraga, anak-anak sehat, supaya Anda tidak diklaim banyak," ‎tegas JK.
Hal tersebut lebih memiliki dampak positif bagi masyarakat dan juga menghemat uang pemerintah. "Sekarang bikin rumah sakit sebanyak-banyak, beli ronsen karena kita siap siapapun sakit. Kita harusnya dorong orang sehat dengan cara macam-macam," tandas JK.