Liputan6.com, Jakarta Meski terlihat lebih ramah lingkungan, tapi menggunakan pengering (hand dryer) setelah mencuci tangan ternyata kurang efektif membunuh kuman.
Seperti ditulis dalam sebuah studi dalam Journal of Applied Microbiology, pengering tangan dapat meningkatkan jumlah bakteri pada permukaan kulit hingga 45 persen.
"Tangan yang basah lebih baik daripada terlalu kering. Saat kering, kuman justru akan mudah menempel," kata ilmuwan biomedis Cunrui Huang seperti dikutip Dailymail, Jumat (31/7/2015).
Advertisement
(Baca: Higienis mana, keringkan tangan dengan hand dryer atau tisu)
Penelitian ini telah diulas pada 12 studi sebelumnya yang melihat penggunaan handuk atau tisu kertas lebih baik. Satu studi bahkan mencatat, mengeringkan tangan setidaknya butuh 45 detik. Jumlah waktu ini penting karena kebanyakan orang hanya menghabiskan beberapa detik dan pengering udara dapat menyebarkan kuman di udara.
Akademisi dan pakar Mikrobiologi dan Biologi Molekuler di Westminster University, Keith Redway mengatakan, pengering tangan dapat meningkatkan 255 persen jumlah kuman.
"Potensi penyebaran organisme seperti salmonella dan E coli akan lebih mudah masuk pada orang yang mengeringkan tangan dibandingkan mereka yang menggunakan handuk atau tisu. Mungkin secara fisik, gerakan menggosok saat mengeringkan tangan dapat menghilangkan kuman," tukasnya.