Ada Alat yang Bisa Gantikan Kerja Jantung, Lho

Craig Lewis berhasil hidup tanpa jantung selama 5 minggu.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 22 Sep 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2015, 17:00 WIB
Tim Dokter Temukan Perangkat Pengganti Jantung
Dr Cohn dan Dr Frazier bisa membuat seorang pria hidup tanpa jantung selama lima minggu. (Foto: Popsci)

Liputan6.com, Jakarta Selain otak, jantung merupakan organ paling penting pada tubuh manusia. Jantung bertugas memompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh yang membuat manusia tetap hidup. Dengan fakta ini, rasanya sulit membayangkan seseorang hidup tanpa jantung, bukan?

Namun Dr Billy Cohn dan Dr OH `Bud` Frazier dari Texas Heart Institute di Houston membuktikan bahwa hal itu bisa dilakukan melalui pria 55 tahun asal Texas, Craig Lewis.

Craig Lewis berhasil hidup tanpa jantung selama 5 minggu. Dokter terpaksa mengganti jantung Craig dengan sebuah alat yang dibentuk dengan cara mengaitkan secara rumit dua perangkat ventrikel agar dapat menggantikan kerja jantung.

Alat pengganti jantung ini bergerak berputar alih-alih berdetak, memompa darah ke seluruh tubuh secara terus-menerus.

"Aku coba mendengarkan. Suaranya mendengung, menurutku luar biasa," kata Linda, istri Craig.

Linda paham bahwa prosedur tersebut berisiko. "Dia ingin hidup, dan kami tak ingin kehilangan dia," jelasnya.

Craig mendapat `jantung baru` setelah istrinya menemui Dr Cohn dan Dr Frazier. Menurutnya, sang suami seperti dalam keadaan koma. Namun, dengan jantung baru tersebut Craig bisa duduk dan berbicara dengan anggota keluarga lainnya sebelum akhirnya ginjal dan levernya terkikis.

Keluarga Craig kemudian mengizinkan jantung buatan tersebut dimatikan agar pria itu bisa meninggal secara manusiawi. "Kita tak pernah tahu berapa banyak sisa waktu kita, tapi pengalaman tersebut sangat berharga," ujar Linda.

 

 

Pernah diujikan pada anak sapi

Sebelum menangani Craig, Dr Cohn dan Dr Frazier sudah pernah mengujikan penemuan mereka pada seekor anak sapi bernama Abigail.

"Bila Anda mendengarkan dada Abigail dengan stetoskop, Anda tak akan mendengar detak jantung," kata Dr Cohn pada ABC News.

Menurut Dr Cohn, Abigail tak punya detak jantung dan akan menunjukkan diagram datar bila diperiksa dengan mesin EKG. Pun bila diperiksa dengan semua alat untuk mengalisa kesehatan pasien, Abigail tampak seperti tidak bernyawa. Meski demikian, pada kenyataannya Abigail sangat sehat dan bahagia.
Dokter-dokter ini lalu mengujicobakan penemuan mereka pada 38 anak sapi lainnya. Mereka sangat puas akan hasilnya. Masalah yang dihadapi dengan jantung buatan ialah alat tersebut harus melakukan hal yang sama tanpa henti, berdetak atau berputar 100 ribu kali setiap hari, 35 juta kali per tahun.

Lama-kelamaan alat tersebut aus, jelas Dr Cohn. Kita bisa mengganti oli dan mengganti busi pada kendaraan bermotor, tidak demikian halnya dengan jantung buatan. Tak mudah untuk menjaga perangkat tersebut tetap berfungsi dengan baik.

Bekerja berputar

Bekerja berputar

Berbeda dengan jantung asli yang berdetak, jantung buatan bekerja secara berputar. Cara kerjanya mirip baling-baling pompa air. Dengan jantung buatan, masalah penyumbatan, trombosis, dan pendarahan bisa dihindari. Selain itu juga ada lebih banyak pilihan bagi mereka yang mengalami gagal jantung.

Dahulu, pasien dengan kasus gagal jantung hanya memiliki 2 pilihan: jantung buatan dengan segala kekurangannya; atau mengikuti prosedur transplantasi jantung.

Mereka yang hanya mengalami ganggung apada salah satu bagian jantung bisa tetap menggunakan bantuan perangkat ventrikel ini, persis seperti yang digunakan oleh mantan Wakil Presiden Dick Cheney.

Perangkat baru ini menawarkan pilihan ketiga bagi mereka yang mengalami gangguan pada keseluruhan jantung. Para dokter menyambut baik temuan ini dan menganggapnya sebagai langkah logis berikutnya dalam bidang kesehatan, dilansir dari laman Dailymail, Selasa (22/9/2015).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya