Liputan6.com, New York- Wanita yang memiliki risiko terkena kanker payudara rata-rata sebaiknya mulai melakukan pengecekan payudara dengan mammogram di usia 45 tahun menurut American Cancer Society (ACS). Rekomendasi sebelumnya pada 2003 meminta wanita melakukannya di usia 40 tahun.
"Kelompok ini menyimpulkan pedoman risiko wanita terkena kanker di usia 40-44 tahun lebih rendah. Jadi tak lagi direkomendasikan di usia 40 tahun," kata salah satu penulis dan dekan Louisiana State University's School of Public Health, New Orleans, Amerika Serikat, Elizabeth Fontham.
Baca Juga
Wanita yang ingin mulai rutin jalani mammogram di usia 40 tahun juga tak dilarang menurut pedoman yang dipublikasikan di Jurnal JAMA ini.
Advertisement
Tapi beberapa dokter mengkritik pedoman yang merekomendasikan mammogram di usia 45 tahun ini. "Saya tidak merasa hal ini baik. Hal ini malah bisa membingungkan pasien serta dokter," terang kepala pencitraan payudara di Lenox Hill Hospital di New York, Amerika Serikat, dokter Kristin Byrne.
Pedoman ini ditujukan ACS kepada wanita yang memiliki risiko terkena kanker payudara rata-rata. Maksudnya wanita yang tidak pernah menderita kanker payudara, tidak memiliki mutasi genetik, dan tidak pernah mendapatkan perawatan radiasi di usia muda.
Dalam pedoman terbaru juga disebutkan bagi wanita berusia 45-54 tahun sebaiknya jalani mammogram setiap tahun, namun ketika mencapai usia 55 tahun bisa dilakukan setiap dua tahun sekali.
Hal tersebut berbeda dengan pedoman sebelumnya yang mengatakan wanita di atas 40 tahun jalani mammogram setiap tahun.
"Seiring berjalannya waktu, kami melihat data pertumbuhan tumor mulai melambat ketika tua. Karena itu, skrining tahunan tidak diperlukan," tulis salah satu penulis dari American Cancer Society, Robert A Smith seperti dikutip laman Live Science, Rabu (21/10/2015).
Namun wanita usia 55 tahun tetap bisa jalankan skrining setiap tahun jika mereka menginginkannya. (*)