Pria 20 Tahun-an Cenderung Kekurangan Teman Dekat

Sekitar 12 persen pria di atas usia 18 tahun tidak punya teman dekat yang bisa diajak mengobrol masalah kehidupan yang serius.

oleh Risa Kosasih diperbarui 23 Nov 2015, 13:30 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2015, 13:30 WIB
Pria 20 Tahun-an Cenderung Kekurangan Teman Dekat
Sekitar 12 persen pria di atas usia 18 tahun tidak punya teman dekat yang bisa diajak mengobrol masalah kehidupan yang serius.

Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 12 persen pria di atas usia 18 tahun tidak punya teman dekat yang bisa diajak mengobrol masalah kehidupan yang serius. Hal inilah yang dapat memicu depresi dan bunuh diri di kemudian hari.

Dikutip dari AskMen.com pada Senin (23/11/2015), pria memang cepat kehilangan teman-teman di usia 20-an, dan hanya 12 persen dari laki-laki di atas 18 tahun punya sahabat dekat, yang bisa diajak diskusi soal masalah serius. Dan lebih dari 25 persen pria mengatakan kalau cuma berhubungan dengan teman-teman mereka kurang dari sekali dalam sebulan.

Menurut jajak pendapat YouGov yang dilakukan oleh organisasi non-profit Movember Inggris, lebih parahnya lagi, sembilan persen mengakui mereka tidak ingat kapan terakhir kali berhubungan melakukan kontak pertemuan dengan sahabatnya. Bahayanya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat kalau kekurangan teman menjadi masalah nyata di kemudian hari karena kurangnya persahabatan dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan bunuh diri.

"Banyak pria yang telah berbicara pada kami, mereka tidak benar-benar menyadari betapa dangkal hubungan mereka ketika mereka sampai pada tantangan yang signifikan, seperti kematian, kerusakan hubungan, keterikatan dengan ayah, atau kehilangan pekerjaan. Dan tentu saja teman dekat adalah yang paling dibutuhkan," tutur Sarah Coghlan, kepala Movember Inggris kepada Vice.

Secara acak, Michael yang berusia 30 tahun diwawancarai soal kenyamanannya menceritakan masalah hidup kapada teman dekat. "Tidak ada yang punya banyak waktu untuk bersenang-senang. Saya pikir ini cuma usia yang telah berubah dan saya memahaminya," tutur Michael.

"Saya masih dapat melihat beberapa teman saya, tapi jika saya ingin berbicara tentang masalah serius atau masalah yang lebih dalam, saya biasanya hanya berbicara dengan pacar," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya