Liputan6.com, Jakarta Aktris Hollywood Angelina Jolie melakukan pengangkatan kedua payudara atau mastektomi ganda demi mengurangi risiko terkena kanker payudara menjadi sekitar empat persen saja. Sebelumnya, lewat tes darah Jolie diketahui membawa mutasi gen BRCA1 yang menunjukkan risiko terkena kanker ini sekitar 87 persen.
Risiko besar terkena kanker diwariskan secara genetik oleh ibu Jolie yang didiagnosa kanker ovarium pada usia 49 tahun. Selain ibu yang meninggal karena kanker, nenek dan tantenya pun juga.
Baca Juga
Dokter Kecantikan yang Menangani Angelina Jolie Dikabarkan Hadir Di I-SWAM 2024, Interkoneksi Estetika Medis dalam Fokus
Angelina Jolie Muncul dengan Gaun Hitam Tanpa Alas Kaki, Ungkap Alasannya di Acara Jimmy Fallon
Penampilan Langka Knox Jolie-Pitt di Karpet Merah: Lebih Mirip Angelina Jolie atau Brad Pitt?
Baca juga:
Advertisement
- Meski Tak Derita Kanker, Banyak Wanita Ingin Mastektomi
- Berjuang Lawan Kanker, Pernikahan Jolie-Pitt Makin Kuat
-
7 Cara Kenali Kanker Payudara saat Hamil
Meski risiko Jolie terkena kanker payudara sangat besar, tapi Jolie bisa saja tidak kena kanker payudara asalkan ia menjalani gaya hidup sehat seperti dituturkan Manajer Riset dan Pelayanan Masyarakat Fakultas Kedokteran UI, Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG (K).
"Sebenarnya jika Jolie tidak lakukan mastektomi tapi ia jalani gaya hidup sehat, tidak terpapar polusi, tidak merokok, tidak konsumsi minuman beralkohol, makan bernutrisi, tubuh miliki antioksidan yang bagus mungkin tidak terkena kanker karena gen kankernya tidak switched on (menyala)," terang dokter Iko saat dalam konfrensi pers ulang tahun Merck Indonesia ke 45 di Jakarta pada Selasa, (8/12/2015).
Selain kanker, penyakit lain seperti kista dan miom penyebab utamanya memang karena faktor genetik. Namun jika kita memiliki gaya hidup yang sehat gen penyakit tersebut tidak akan menyala.