Liputan6.com, Jakarta - Atlet profesional maupun masyarakat yang gemar berolahraga tentu memahami pentingnya fisioterapi. Sayang, minimnya informasi soal manfaat ilmu pengembalian gangguan fungsi alat gerak tubuh ini membuat tukang pijat atau urut masih lebih dipercaya.
Baca Juga
"Kebanyakan pasien memang datang karena rujukan dokter dulu," tutur fisioterapis klub Pusamania Borneo FC, Deka Bagus Kurniagung ketika dihubungi Liputan6.com pada Jumat (11/12/2015). Sebetulnya, fisioterapi bukan hanya mengatasi masalah cedera, tetapi Deka menuturkan juga merupakan pelayanan kesehatan, hal inilah yang belum banyak diketahui masyarakat awam.
"Kalau di rumah sakit, yang lama itu penanganan pasien penyakit stroke. Untuk pemain sepak bola, masalahnya paling sering ya seputar cedera kaki," tutur pria lulusan Universitas Muhammadiyah Surakarta, Solo itu.
Advertisement
Apabila sudah terjadi cedera, seseorang tidak disarankan untuk dipijat atau urut karena justru merusak jaringan dan memperparah cederanya. Pemulihan cedera yang paling sederhana dan menjadi bagian dari proses fisioterapi sebetulnya sudah familiar serta mudah dilakukan.
"Paling sederhana itu pemulihan cedera dengan es batu. Bisa di kompres atau direndam paling lama 15 menit. Untuk fisioterapi di rumah sakit, biayanya berkisar dari Rp 150 ribu per kedatangan," pungkasnya.