Liputan6.com, Jakarta - Herpes zoster, yang juga dikenal sebagai penyakit ruam syaraf, dikaitkan dengan peningkatan angka penyakit kardiovaskular akut seperti stroke iskemik dan infark miokardium (myocardial infarction/MI) atau serangan jantung. Hubungan ini merupakan hasil penelitian yang dipublikasikan di PLOS Medicine.
Baca Juga
Herpes zoster adalah virus yang umum, yang menyerang jutaan orang di Amerika Serikat tiap tahun. Virus ini juga penyebab kedua dari penyakit cacar air dan penyakit ruam saraf.
Setelah sembuh dari cacar air, virus sebetulnya tetap tinggal dalam tubuh meski tidak aktif lagi. Dikutip dari situs medicalnewstoday.com pada Rabu (16/12/2015), virus yang aktif kembali setelah bertahun-tahun 'tidur' malah berbahaya.
Advertisement
Hal ini bisa menyebabkan penyakit ruam saraf yang berkepanjangan, parah, bahkan melumpuhkan rasa sakit, suatu kondisi yang disebut post-herpetic neuralgia (PHN).
Ruam saraf dapat muncul pada usia berapa pun, terutama pada orang berusia lebih dari 60 tahun. Orang-orang yang menderita cacar sebelum usia 1 tahun, atau individu dengan sistem kekebalan yang lemah juga rentan terkena penyakit ini.
Seseorang yang memiliki kontak langsung dengan penderita ruam herpes zoster dan sebelumnya belum kena cacar atau belum diberi vaksin bisa rentan terkena cacar, tapi tidak dengan penyakit ruam saraf itu sendiri.
Namun, ciri-ciri penyakit cacar yang umum diketahui malah membuat kita tak sadar, kalau saat itu kita bisa mengalami penyakit ruam saraf. Masih belum jelas mengapa virus tiba-tiba menjadi aktif kembali.
Para peneliti kemudian menghitung kesempatan seseorang memiliki stroke atau MI dalam waktu 12 bulan usai didiagnosis herpes zoster. Mereka membandingkan waktu ketika pasien tidak memiliki virus, yang dikenal sebagai periode dasar. Usia pasien juga tak luput dari riset tersebut.
Di antara mereka yang didiagnosis herpes zoster dalam satu tahun terakhir, ada seseorang punya peluang 2,4 kali lebih tinggi mengalami stroke iskemik dan peluang 1,7 kali lebih tinggi mendapatkan MI pada minggu pertama setelah herpes zoster, dibandingkan dengan pasien periode dasar. Risiko menurun secara bertahap selama 6 bulan setelah diagnosis herpes zoster.