Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Miss V Wanita Ini 'Jatuh' Usai Melahirkan

Banyak perubahan tubuh yang terjadi setelah wanita melahirkan. Salah satunya kemungkinan Miss V melorot.

oleh Melly Febrida diperbarui 27 Mar 2016, 09:07 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2016, 09:07 WIB
miss v
Vagina basah tak selalu disebabkan oleh hal-hal yang merangsang.

Liputan6.com, Jakarta Perjuangan wanita saat melahirkan begitu berat. Banyak yang bisa terjadi usai melahirkan, salah satunya vagina (Miss V) melorot atau yang lebih dikenal prolaps uteri. Itulah yang dirasakan Allison Henry

Risiko Miss V melorot itu memang meningkat usat melahirkan. Allison berbagi kisahnya di situs MomLogic.com, ditulis Rabu (13/1/2016).

Ia menceritakan ketika masalah itu datang di akhir kehamilan keduanya. Allison mengalami pendarahan dan sembelit selama 15 minggu. Namun ia bisa melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat meski prematur. Kemudian, dia menyadari ada sesuatu yang salah.

Allison mengatakan saat menggunakan toilet ia menyadari seperti ada sesuatu yang menghalangi saluran vaginanya. Gangguan itu semakin terasa di akhir tahun.

"Itu seperti bagian dalam saya berada di luar dan mereka keluar," kata Allison yang dilansir Mirror, ditulis Minggu (27/3/2016).

Allison mendatangi dokter dan menjelaskan apa yang dirasakannya. "Vagina saya jatuh dari tubuh saya," ujarnya mencontohkan.

Alison kemudian dirawat, tapi menemui banyak masalah. Allison sampai menjalani banyak operasi, seperti operasi usus buntu, yang menyebabkan gangren dan masalah kandung kemih, hingga histerektomi (pengangkatan rahim). Dan akhirnya ia menjalani operasi membentuk sebuah labia vagina baru. Kini ia sudah pulih.

Allison sebenarnya mengalami prolaps uteri. Menurut NHS, kondisi ini terjadi ketika organ panggul prolaps menonjol dibanding organ panggul lain seperti rahim, kandung kemih, atau usus di dalam vagina.

Gejala yang mungkin dirasakan termasuk sensasi tonjolan atau sesuatu turun atau keluar dari vagina, yang kadang-kadang pasien perlu mendorongnya kembali.

Prolaps uteri bisa membuat ketidaknyamanan selama berhubungan seks dan membuat masalah ketika buang air, seperti debit pipis yang lambat, kandung kemih terasa tak kosong, perlu lebih sering buang air kecil, dan bocor sedikit urine ketika Anda batuk, bersin atau olahraga.

Prolaps uteri bisa dikaitkan dengan usia serta menopause, obesitas, dan operasi panggul akibat masalah lain.

Dokter kandungan dan ginekologi di Los Angeles Dr Jessica Schneider mengatakan beberapa wanita mengeluh merasakan sesuatu atau ada tonjolan di vagina saat mengalami prolaps uteri.

"Apa pun itu yang jatuh akan menentukan apakah ada masalah kemih, seksual, atau disfungsi defecatory," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya