Liputan6.com, Jakarta Seorang gadis kecil dengan kondisi tumor yang terus tumbuh di kepalanya kini dapat tersenyum kembali. Dokter telah berhasil mengangkat tumor seberat 30 kilogram (kg) lebih yang terus tumbuh sejak lahir tersebut.
Seperti diberitakan Dailymail, Sabtu (16/1/2016), Renu, nama bocah tersebut selalu menangis setiap malam karena kesakitan dan tidak bisa tidur. Sejak 4 tahun lalu, balita ini menderita dan orangtuanya tidak bisa berbuat apa pun. Mereka mengaku pendapatannya sebagai petani tidak cukup untuk biaya operasi.
Baca Juga
Kisah Renu ini sempat ramai di media sosial. Salah seorang menteri di Uttar Pradesh, India, Akhilesh Yadav melihat foto itu dan meminta para pejabat untuk memberikan operasi gratis untuk mengangkat tumor di kepalanya.
Advertisement
"Dia lahir dengan normal, tetapi saat ia tumbuh, kami melihat ada benjolan yang tumbuh di tengah-tengah kepalanya. Semakin hari, benjolan itu semakin besar," kata ibunya Pramila, seorang pekerja rumah tangga sambil menyeka air matanya.
Baca Juga
Menurut dokter dari King George Medical University, Renu mengalami tumor langka yang disebut juga oksipital encephalocele. Hingga kini, hanya ada 2 kasus yang diketahui di dunia.
Dr SN Kureel mengatakan, meski jinak, tumor yang tumbuh di kepala Renu sangat berbahaya. Tumornya akan terus tumbuh dan pecah sehingga Renu bisa kehilangan nyawanya.
"Operasi yang dilakukan bukan tanpa risiko. Tantangan utamanya adalah mengangkat tumor tanpa merusak saraf penting yang memasok cahaya untuk mata. Sebab jika itu rusak maka pasien akan kehilangan penglihatannya secara permanen," katanya.
Beruntung, operasi itu sukses. Namun Dr Kureel tetap mengimbau orangtua pasien untuk mengawasinya sebab dia tidak tahu apa efek operasi pada gadis kecil itu.
Meski begitu, ayah Renu, Jhinkant, sangat bersyukur dan berterima kasih karena banyak orang yang tidak dikenalnya dapat membantu anak kesayangannya. "Saya tidak mengerti media sosial dan bagaimana kerjanya. Tapi satu hal yang ingin saya katakan, berkat media sosial, mereka membantu menyelamatkan kehidupan anak saya. Saya bahkan tidak kenal dengan orang yang memasang foto Renu," ujarnya.
"Terima kasih atas kebajikan yang telah memulihkan iman saya dalam kemanusiaan. Tuhan memberkati mereka semua," imbuh Jhinkant.*