Liputan6.com, Jakarta Sebuah perusahaan boneka di Jepang milik Shin Takagi menuai kontroversi karena mengklaim boneka seks anak dapat mengobati masalah pedofilia.
Baca Juga
Dalam sebuah wawancara dengan Atlantic, Takagi mengatakan dia hanya membantu orang dengan penyimpangan seksual agar dapat mengekspresikan keinginan mereka, secara legal dan etis. Dia pun lantas mendapat kecaman dari netizen seluruh dunia.
"Memuakkan, bagaimana mungkin seorang pembeli dapat membeli boneka anak dan secara khusus meminta mereka untuk memproduksi boneka yang memiliki ekspresi sedih atau takut," ujar salah seorang netizen, seperti dikutip The Sun, Minggu (17/1/2016).
Advertisement
Meski begitu, Takagi justru semakin membela diri. Dia berdiri dan mengatakan ungkapan terima kasihnya untuk para pembeli serta mendorong mereka untuk berhenti melakukan kejahatan.
Takagi juga menyatakan, bagaimana pengobatan seperti terapi perilaku dan pengebirian menjadi alternatif lain untuk mencegah kejahatan pada anak.
Seorang ilmuwan dari John Hopkins School of Medicine, Dr Peter Fagan turut berkomentar, dia khawatir, boneka ini dapat menyebabkan eskalasi fantasi seksual. Kemarahan juga memicu netizen di Twitter, mereka menyerukan agar boneka tersebut dilarang.