Liputan6.com, Jakarta Sebelum melakukan transplantasi ginjal, pendonor jenazah atau pun pendonor hidup harus mengikuti prosedur yang berlaku. Mulai dari menjawab sejumlah pertanyaan dari tim ahli bedah transplantasi hingga konsultasi kesehatan langsung.
Seperti dikutip Hopkinsmedicine, Selasa (9/2/2016) ada tiga hal utama yang perlu dilakukan sebelum mendonorkan ginjal, yaitu:
Baca Juga
1. Evaluasi kesehatan mental
Advertisement
Masalah psikologis dan sosial juga perlu dipertimbangkan sebelum mendonorkan ginjal. Tingkat stres, masalah keuangan, dan dukungan keluarga akan mempengaruhi hasil transplantasi. Â
Baca Juga
2. Tes darah
Tes darah dilakukan untuk membantu menemukan kecocokan donor yang sesuai.
3. Tes diagnostik
Tes ini dilakukan untuk memeriksa ginjal serta status kesehatan Anda secara keseluruhan. Tes-tes ini mungkin termasuk X-ray, USG, biopsi ginjal, dan pemeriksaan gigi. Perempuan mungkin perlu tes pap smear, ginekologi, dan mammogram.
Tim transplantasi kemudian akan menimbang semua fakta dari wawancara, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan tes untuk menentukan kelayakan Anda untuk transplantasi ginjal. Setelah diterima sebagai calon transplantasi, Anda akan diberitahu untuk datang ke rumah sakit segera.
Di Indonesia, transplantasi ginjal diprakarsai oleh alm. Prf. dr. RP Sidabutar pada 1977. Menurutnya, diperlukan seleksi yang cermat dan teliti, baik untuk pendonor dan penerima sebelum melakukan transplantasi ginjal. Karena itu proses transplantasi tidak sederhana yang diduga dan harus dikerjakan oleh tim ahli meliputi multidisiplin ilmu kedokteran seperti ahli penyakit dalam, bedah, anestesi, imunologi, radiologi, laboratorium klinik, dan lainnya.