Hari Ginjal Sedunia 13 Maret 2025, Ini Tema dan Tujuan Peringatan yang Perlu Diketahui

Peringatan Hari Ginjal Sedunia kali ini bertepatan dengan adanya aturan efisiensi anggaran kesehatan yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori Diperbarui 12 Mar 2025, 12:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2025, 12:00 WIB
Hari Ginjal Sedunia 13 Maret 2025, Ini Tema dan Tujuan Memperingatinya
Hari Ginjal Sedunia 13 Maret 2025, Ini Tema dan Tujuan Memperingatinya. Foto dibuat oleh AI.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Hari Ginjal Sedunia atau World Kidney Day (WKD) diperingati setiap Kamis minggu kedua di bulan Maret. Tahun ini, WKD jatuh pada 13 Maret.

Peringatan WKD kali ini bertepatan dengan adanya aturan efisiensi anggaran kesehatan yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto.

Maka dari itu, Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) memandang perlu adanya peninjauan kebijakan efisiensi anggaran pada sektor kesehatan dengan lebih cermat. Hal ini sejalan dengan tema WKD 2025 yaitu Apakah Ginjal Anda Baik-Baik Saja? Deteksi Dini, Lindungi Kesehatan Ginjal.

Kampanye ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan ginjal serta mendorong deteksi dini penyakit ginjal. Oleh karenanya, dalam membentuk ketahanan kesehatan global, setiap kebijakan harus mengedepankan kesejahteraan pasien. Khususnya mereka yang menjalani terapi jangka panjang seperti penerima transplantasi ginjal.

“Tanpa strategi yang komprehensif, pemotongan anggaran justru dapat berujung pada peningkatan beban kesehatan nasional akibat meningkatnya jumlah pasien dengan komplikasi medis yang lebih serius,” kata Ketua Umum KPCDI, Tony Richard Samosir, di Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2025).

Menurutnya, sektor kesehatan sering kali menghadapi tantangan besar, terutama dalam pembiayaan prosedur medis yang kompleks seperti transplantasi ginjal.

Kesehatan merupakan pilar utama dalam pembangunan suatu negara. Ketersediaan layanan kesehatan yang optimal tidak hanya berdampak pada kesejahteraan individu tetapi juga produktivitas nasional,” ujarnya.

 

Promosi 1

Perlu Sinergi Antar Pemangku Kepentingan

Hari Ginjal Sedunia 13 Maret 2025, Ini Tema dan Tujuan Memperingatinya
Hari Ginjal Sedunia 13 Maret 2025, Ini Tema dan Tujuan Memperingatinya, Jakarta (11/3/2025) Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.... Selengkapnya

Pada akhirnya, lanjut Tony, diperlukan sinergi antara seluruh pemangku kepentingan dalam menyediakan sistem kesehatan yang berkelanjutan utamanya bagi pasien transplantasi ginjal untuk mencegah komplikasi medis yang lebih serius.

Tony berharap, sinergi berbagai pihak dapat memastikan pasien ginjal mendapat pengobatan yang tepat.

“Harapannya, sinergi ini tidak hanya menjaga keberlanjutan sistem kesehatan nasional tetapi juga memastikan pasien transplantasi ginjal mendapatkan pengobatan yang tepat dan berkelanjutan sehingga harapan hidup pasien transplantasi ginjal tidak lagi menjadi angan,” ujarnya dalam diskusi bertajuk Efisiensi Anggaran Kesehatan: Transplantasi Ginjal, Sebuah Harapan atau Sekadar Angan?

 

Kemenkes Pastikan Efisiensi Tak Ganggu Pelayanan Pasien Ginjal

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono memastikan bahwa transplantasi ginjal bukan sekadar angan.

“Saya ingin menjawab judul yang ada pada topik diskusi kita hari ini. ‘Efisiensi Anggaran Kesehatan: Transplantasi Ginjal, Sebuah Harapan atau Sekadar Angan?’ saya akan jawab ini adalah harapan dan akan kita wujudkan bersama,” kata Dante.

Meski ada efisiensi, Dante memastikan bahwa kualitas layanan kesehatan tidak akan terganggu. Begitu pula tindakan-tindakan penyelamatan nyawa (life saving).

“Kualitas pelayanan kesehatan tidak akan terganggu dan tindakan-tindakan life saving akan tetap terlaksana sebagaimana mestinya. Dan itu adalah amanah yang diberikan kepada Kementerian Kesehatan sebagai lokomotif dari seluruh peran aktivitas kesehatan yang ada di negara kita ini,” terangnya.

 

Janji Perbanyak Pusat Transplantasi Ginjal

Dante menambahkan, hingga kini transplantasi ginjal dapat dilakukan di 19 fasilitas kesehatan yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.

Dia berjanji bahwa angka ini akan bertambah di kemudian hari sehingga semua pasien bisa dilayani dengan baik.

“Kita sudah bisa melakukan transplantasi ginjal di 19 center transplantasi ginjal di Indonesia. Dan jumlahnya akan terus bertambah, sekali lagi saya janji jumlahnya akan terus bertambah,” kata Dante.

Saat ini, pihak Dante tengah mengurus satu pusat transplantasi ginjal lagi di kawasan Jakarta.

“Ini ada satu lagi yang sedang mengurus di DKI Jakarta, saya sedang perjuangkan supaya ini terwujud pada saat yang tidak terlalu lama lagi,” tambah Dante.

Dia juga menyampaikan, Kementerian Kesehatan melalui transformasi kesehatan rujukan telah melaksanakan jejaring pengampuan rumah sakit yang menangani penyakit katastropik termasuk penyakit ginjal.

“Kalau penyakit katastropik seperti penyakit ginjal ini tidak ditangani, maka pembiayaan kesehatan semakin lama semakin meningkat. Karena itu, kita coba kalkulasi pasien dengan cuci darah, ternyata setelah kita kalkulasi itu membutuhkan biaya sekitar Rp420 juta per tahun,” papar Dante.

Padahal, sambungnya, jika pasien melakukan transplantasi ginjal yang biayanya Rp300 hingga Rp350 juta, maka lebih cost effective jika dibanding dengan cuci darah seumur hidup.

“Transplantasi ginjal adalah solusi yang efektif dan cost benefit. Karena itu kita lakukan terus upaya-upaya untuk transplantasi ginjal di seluruh Indonesia,” ucap Dante.

Infografis Gejala Gagal Ginjal Akut Misterius, Penyebab Kematian & Antisipasi
Infografis Gejala Gagal Ginjal Akut Misterius, Penyebab Kematian & Antisipasi (Liputan6/com/Triyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya