Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Terlalu Sering Bercinta Buat Hubungan Tak Sehat

Keseringan bercinta buat pasangan ubah kebutuhan seks mereka

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 19 Feb 2016, 20:30 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2016, 20:30 WIB
Bercinta Terasa Sakit bagi Wanita? Ini 7 Kemungkinan Penyebabnya
Seks bisa terasa menyakitkan (Foto: ravishly.com)

Liputan6.com, Jakarta Orgasme saat bercinta memang dibutuhkan para pria juga wanita. Namun menurut penelitian terlalu sering orgasme pun membawa petaka untuk hubungan pasangan.

Saat bercinta masing-masing pasangan mungkin mengharapkan klimaks yang maksimal, namun para ilmuwan berpendapat hal ini dapat membawa efek yang negatif.

Dikutip dari laman metro.co.uk, Jumat (19/02/2016) terlalu sering bercinta secara tidak sadar cenderung mengubah pasangan untuk mendapatkan kebutuhan orgasmenya dan menyingkirkan rasa saling menikmati.

Jika salah satu dari pasangan hanya memikirkan orgasmenya yang terjadi adalah pasangan menjadi tertekan, akibat harus membuat pasangan mereka mencapai klimaks.

Kondisi ini disebut dengan 'orgasm imperative'. Menurut para ilmuwan kondisi ini memaksakan salah satu dari pasangan untuk membuat pasangannya 'harus' mencapai klimaks atau berorgasme. Hal ini dinilai berikan efek buruk dalam hubungan cinta mereka.

Sebuah penelitian menyarankan untuk tidak membiasakan hal ini terjadi dalam hubungan cinta para pasangan.

Peneliti mengatakan seks tanpa orgasme masih menjadi seks yang baik, karena hubungan seks bertujuan untuk dapatkan kebahagiaan bersama.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya