Liputan6.com, Jakarta Kolaborasi di antara peneliti dari Universitas Exeter dan Harvard Medical School menghasilkan sebuah fakta mencengangkan. Setelah menganalisa genetik, tinggi, dan berat badan dari 120 ribu penduduk di Inggris, mereka menemukan, pria pendek dan wanita gemuk cenderung lebih miskin.
Baca Juga
Mereka beranggapan kondisi ini dapat terjadi karena orang-orang yang tumbuh dan berkembang dari keluarga miskin cenderung bertubuh pendek dan lebih gemuk. Tak lain akibat pola diet yang buruk dan kesehatan yang memprihatinkan.
Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki apakah tinggi dan berat badan dapat memengaruhi kekayaan, bukan sebaliknya.
Advertisement
Setelah mengecek 400 varian genetik terkait tinggi badan dan 70 responden terkait massa tubuh, Profesor Tim Frayling yang karyanya telah diterbitkan ke dalam British Medical Journal, mengatakan,"Bukti ini ingin menunjukkan tinggi badan atau berat badan Anda dapat memengaruhi penghasilan Anda dan faktor sosial ekonomi lainnya di sepanjang hidup Anda."
Memang kondisi ini tidak berlaku pada semua orang. Masih ada orang bertubuh pendek dan gemuk yang meraih kesuksesaannya. Tapi harus disadari juga bahwa ada faktor-faktor di masa sekarang yang memengaruhi kondisi tersebut.
"Faktor-faktor seperti harga diri yang rendah atau depresi atau masalah diskriminasi. Saat ini cukup banyak yang terobsesi dengan citra tubuh yang bagus. Itu sebenarnya buruk tapi tidak disadari," kata Frayling dikutip dari Daily Mail, Rabu (9/3/2016)