Liputan6.com, Jakarta Beberapa di antara kita mungkin masih percaya, kurang minum menyebabkan sakit pinggang dan merupakan tanda gangguan pada ginjal. Hal ini ternyata keliru karena butuh waktu lama hingga terjadi gangguan ginjal.
Begitu disampaikan Prof. Dr. dr. Parlindungan Siregar, SpPD-KGH dari Divisi Ginjal Hipertensi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia saat acara "Indonesian Hydration & Health Conference di J.W Marriot, beberapa waktu lalu.
Baca Juga
"Tidak ada kaitannya sakit pinggang dan kekurangan air. Artinya kalau kurang air bukan ginjal kita yang langsung terganggu karena butuh waktu lama bagi air untuk mengganggu ginjal," katanya, ditulis Sabtu (19/3/2016).Â
Advertisement
Baca Juga
Menurut Prof Parlin, sakit pinggang itu biasa terjadi pada orang dengan batu ginjal yang menyumbat kandung kemih atau ureter. Jadi jarang kasusnya dikaitkan dengan kurang minum.
"Banyak hal yang dianggap mitos oleh masyarakat. Kita di sini akan mengupas mitos dan fakta mengenai air secara science. Mendidik masyarakat agar bila ada orang mengatakan sesuatu tentang air dia bisa merujuk ke buku `Mitos atau Fakta Air dan Hidrasi`," ujarnya.
Â