Merokok Saat Hamil Tingkatkan Risiko Bayi Lahir Sumbing

Merokok menyebabkan perubahan ekspresi genetika terkait dengan risiko anak lahir dengan kondisi bibir sumbing dan asma.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 04 Apr 2016, 15:30 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2016, 15:30 WIB
ibu hamil merokok
Merokok menyebabkan perubahan ekspresi genetika terkait dengan risiko anak lahir dengan kondisi bibir sumbing dan asma.

Liputan6.com, New York- Peneliti kembali menemukan alasan bagi wanita hamil untuk berhenti merokok. Menurut hasil temuan terbaru, merokok selama kehamilan menyebabkan masalah pada janin. Mulai dari lahir dengan berat badan rendah, peningkatan risiko asma hingga bibir sumbing.

Peneliti mendapati temuan ini setelah melakukan studi terhadap 7.000 bayi baru lahir dan sang ibu dari seluruh dunia. Informasi kebiasaan merokok ibu didapatkan dari kuesioner serta mengumpulkan sampel darah tali pusat bayi baru lahir.

Para ilmuwan menemukan bayi yang lahir dari ibu perokok mengalami perubahan epigenetik (perubahan fenotipe atau ekspresi genetika yang disebabkan oleh mekanisme selain perubahan sekuens DNA dasar). Ada perbedaan DNA di 6000 titik dibandingkan bayi yang lahir bukan dari ibu perokok.

Perubahan epigenetik ini meningkatkan risiko anak lahir dengan kondisi bibir sumbing dan asma seperti mengutip laman Live Science, Senin (4/4/2016).

Meskipun janin tidak menghisap asap rokok, namun ada beberapa partikel yang bisa masuk ke dalam plasenta, terang salah satu peneliti dari National Institute of Environmental Health Sciences, Stephanie London.

Untuk mengonfirmasi perubahan ini perlu dilakukan studi lanjutan seperti dituturkan dokter London.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya