Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kabupatan Klungkung meluncurkan program Kring Sehat (KRIS) dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, yang dilakukan di seluruh Puskesmas di wilayah setempat.
"Kring Sehat atau KRIS merupakan program pelayanan kesehatan gratis 24 jam kepada masyarakat. Khususnya masyarakat di Kabupaten Klungkung yang membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan," ujar Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat meluncurkan KRIS di Banjar Pasekan, Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan, Kamis.
Baca Juga
Â
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, program KRIS dilayani di seluruh Puskesmas di Kabupaten Klungkung dengan metode telepon atau 'call center' (118/0366 118). Ini merupakan program pelayanan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, sebagai bagian dari aksi Gema Santi Pemkab Klungkung.
Gema Santi terdiri dari program-program aksi yang menjadi prioritas dan fokus SKPD sesuai tugas, pokok dan fungsi (tupoksi). Mencakup: Gema Klungkung Mengajar di bidang pendidikan, Kring Sehat (KRIS) dan Gerakan Peningkatan Kepuasan dan Mutu (GENI MUTU) di bidang kesehatan.
Program lain Gema Santi adalah Gerakan Masyarakat Pemberdayaan Petani (GEMA PEMBERANI), Gerakan Masyarakat Pengembangan Kawasan Rumah Pangan (GEMA PEKARANGAN), Gerakan Pengembangan Pembibitan Sapi Bali Berkualitas ( GERBANG PEMIKAT) dan Gerakan Pengembangan Makan Ikan di Klungkung (GERBANG MINAKU) dari bidang pertanian.
Bupati Suwirta melanjutkan, sedangkan program KRIS ditujukan bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan. Misalnya, dalam keadaan darurat dan membutuhkan ambulance maupun tenaga medis, dapat menghubungi telepon 118/(0366)118.
"Masyarakat yang menghubungi 118, nanti menyebutkan lokasi kejadian, jenis kejadian, jumlah korban, bantuan lain yang dibutuhkan, identitas penelepon atau datang langsung ke Pos Ambulance Gawat Darurat (AGD) KRIS 118," ujarnya.
Program KRIS diluncurkan, demi mewujudkan masyarakat sehat aman dan sejahtera (Safe Community) melalui Implementasi Ambulans Gawat Darurat (AGD) KRIS. Pelayanan ambulance yang dilakukan, dengan melibatkan lintas sektor dan peran serta masyarakat secara terpadu dalam menangani kasus-kasus kegawatdaruratan di tempat kejadian dengan sistem rujukan pelayanan kesehatan.
"Tujuannya meningkatkan upaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan dalam penanganan kagawatdaruratan melalui jejaring informasi dan komunikasi dengan melibatkan masyarakat setempat," ucapnya.