Liputan6.com, Jakarta Matahari memang memiliki fungsi dan manfaat yang tinggi untuk kesehatan, namun kulit manusia pun dapat mengalami kerusakan jika terlalu sering terkena paparan matahari.
Baca Juga
Penggunaan tabir surya atau sunblock sangat disarankan oleh para ahli untuk semua individu baik tua dan muda. Namun dari beribu produk tabir surya yang berada di pasaran, dengan variasi dan jumlah SPF (Sun Protection Factor) yang rendah hingga tinggi, menimbulkan kesulitan untuk para pengguna saat hendak memilih tabir surya yang tepat.
Seperti dikutip laman Pop Sugar, Senin (25/4/2016) Christopher Gavigan, pemilik perusahaan tabir surya di Amerika Serikat, menjawab pertanyaan seputar pemilihan tabir surya yang aman.
Advertisement
1. Apa perbedaan tabir surya mineral dan kimia?
Dua kategori tabir surya ini memang menimbulkan satu keraguan saat seseorang ingin membelinya. Menurut Gavigan tabir surya mineral adalah cairan penghalang yang duduk di atas kulit sehingga akan memantulkan sinar matahari dari permukaan kulit.
Sedangkan tabir surya dengan bahan kimia seperti oxybenxzone atau octinoxate mampu menyerap energi dari sinar matahari menuju ke dalam lapisan atas dermis yang mengubah kulit menjadi panas dan menyebar ke permukaan kulit lainnya.
Studi menunjukkan bahwa tabir surya dengan bahan kimia mampu menembus lebih dalam hingga ke aliran darah - meskipun efeknya belum ditemui namun menurut Gavigan lebih baik menggunakan tabir surya yang aman daripada menyesal di kemudian hari.
2. Seberapa penting Broad Spectrum pada kemasan tabir surya?
Beragam tabir surya dengan label SPF yang menjanjikan dapat melindungi kulit dari kondisi terbakar atau kemerahan akibat sinar ultraviolet mungkin akan lebih menarik perhatian Anda.
Namun untuk keamanan yang maksimal, pilihlah tabir surya yang mengandung Broad Spectrum, sebab ia mampu melindungi kulit dari kedua jenis sinar UV yang berbahaya yakni sinar UVA dan UVB.
SPF tinggi atau rendah?
3. Semakin tinggi SPF, semakin baik?
Pertanyaan ini pasti hadir dibenak setiap pengguna tabir surya saat hendak membeli atau memakainya. Ternyata SPFÂ tinggi belum tentu memberikan perlindungan yang lebih baik.
Menurut Gavigan, sekalipun menggunakan tabir surya dengan SPF yang tinggi, krim pelindung tersebut akan pergi sewaktu-waktu. Gavigan menjelaskan jika SPF 15 memiliki arti - akan melindungi kulit atau menahan kemerahan sebanyak 15 kali lebih lama daripada tidak mengenakan tabir surya sama sekali.
American Academy of Dermatology menyarankan penggunaan SPF 30 adalah jumlah yang cukup. Menurut teori, praktik dan tingkat perlindungannya menerapkan tabir surya dengan SPF 30 hingga 50 akan lebih aman dan nyaman untuk digunakan.
4. Tabir surya untuk bayi, amankah?
Food and Drug Administration (FDA) memiliki aturan terhadap penggunaan tabir surya kepada bayi di bawah usia enam bulan.
FDAÂ menyarankan kepada seluruh orangtua untuk menggunakan tabir surya khusus bayi, juga memperhatikan jenis dan jumlah penggunaan yang tepat.
5. Lebih baik tabir suya Lotion, Stick, atau Spray?
Menurut Gavigan jenis tabir surya yang aman bukan berasal dari bentuknya, namun dari tingkat keefektifan tabir surya tersebut.
"Sebagian anak-anak lebih memilih tabir surya berbentuk spray (semprot), sedangkan orang tua mungkin merasa lebih baik menggunakan losion, dan dewasa muda mungkin memilih tabir surya berbentuk stick," kata Gavigan.
Advertisement