Remaja dengan Perilaku Seks Berisiko Terus Bertambah

Kehamilan dini, seks tidak aman, kekerasan, merupakan ancaman berkelanjutan untuk kesehatan dan kesejahteraan remaja.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 13 Mei 2016, 21:00 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2016, 21:00 WIB
Seks remaja
Kehamilan dini, seks tidak aman, kekerasan, merupakan ancaman berkelanjutan untuk kesehatan dan kesejahteraan remaja.

Liputan6.com, Jakarta Seks yang tidak aman telah menjadi faktor risiko yang paling cepat berkembang untuk kesehatan yang buruk pada laki-laki dan perempuan usia 15 sampai 19. Kejadian ini naik dari posisi ke-13 pada 1990 sekarang menempati posisi kedua pada 2013.

Jumlah remaja yang mengalami kondisi ini akan meningkat pada 2032. "Dari perspektif hidup saja, remaja ini berisiko besar mengalami permasalahan kesehatan global, seperti HIV AIDS, penyakit kronis, dan masalah kesehatan seksual serta reproduksi," kata John Santelli dari Columbia University Mailman School of Public Health di Amerika Serikat dikutip dari Times of India, Jumat (13/5/2016).

Dua pertiga dari orang-orang muda di seluruh dunia dapat terhindar dari masalah kesehatan yang sebenarnya dapat dicegah sehingga tidak perlu diobati. Kehamilan dini, seks tidak aman, kekerasan, merupakan ancaman berkelanjutan untuk kesehatan dan kesejahteraan mereka.

Remaja juga menghadapi tantangan baru, termasuk meningkatnya jumlah obesitas dan kesehatan mental.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya