Liputan6.com, Jakarta Selain balita, ibu hamil, pasien penyakit jantung, dan asma; atlet termasuk salah satu kelompok yang rentan terkena penyakit yang berasal dari pencemaran udara.
Dr Sonny Priajaya Worow SKM, MKes dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan, kita yang normal saja mampu bernapas sebanyak 20.000 kali dalam sehari setara dengan 10.000 liter udara yang masuk ke paru-paru. Apalagi atlet yang melakukan banyak aktivitas fisik?
"Sudah tentu kapasitas paru dan menghisap udaranya lebih dari 10.000 liter. Kalau udara itu tercemar, sudah pasti jumlahnya juga banyak," kata Sonny di Jakarta, Senin (6/6/2016)
Advertisement
Menurut Sonny, kalau atlet kita mau menang di ajang olahraga kelas internasional yang akan diadakan beberapa waktu mendatang, setidaknya jumlah polusi udara ini harus dikurangi.
Pencemaran udara merupakan faktor risiko lingkungan yang menyebabkan masalah kesehatan. Tiga puluh tahun terakhir, jelas Sonny, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) masih menjadi 1 dari 10 penyakit terbanyak yang menyebabkan kematian pada bayi dan balita di Indonesia.
Itu terjadi karena pencemaran udara yang tidak hanya berasal dari luar rumah melainkan juga di dalam rumah.