Mudik Aman dan Nyaman ala Rifat Sungkar

Banyak hal yang harus diperhatikan jika pemudik ke kampung halaman menggunakan kendaraan bermotor

oleh Liputan6 diperbarui 30 Jun 2016, 10:30 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2016, 10:30 WIB
Antrean Panjang Terjadi Di Pelabuhan Merak
Sesuai prediksi pihak ASDP, pada H-3 akan terjadi puncak arus mudik. Biasanya, para pemudik lebih memilih waktu malam hari untuk menyeberang.

Liputan6.com, Jakarta Tradisi pulang kampung atau biasa dikenal dengan istilah mudik ke kampung halaman menjelang perayaan Hari Idul Fitri hingga saat ini menjadi rutinitas sebagian besar masyarakat Indonesia dan kebanyakan mudik dilakukan dengan menggunakan transportasi umum maupun pribadi.

Kondisi ini menjadi perhatian mantan pereli nasional Rifat Sungkar. Dalam keterangan tertulisnya yang diterima media di Jakarta, Kamis, banyak hal yang harus diperhatikan jika pemudik ke kampung halaman menggunakan kendaraan bermotor termasuk roda dua, karena selama ini banyak kecelakaan yang terjadi.

"Perjalanan yang baik selalu dilakukan dengan manajemen perjalanan yang baik. Maka dari itu, ada beberapa hal yang patut diperhatikan terkait keselamatan mengemudi jelang musim mudik Lebaran kali ini," kata pria yang juga Direktur Rifat Drive Labs itu.

Beberapa hal yang dimaksud oleh Rifat adalah:

1. Para pemudik perlu memastikan perjalanan berlangsung dalam waktu yang tidak terlalu ketat terkait jadwal libur.

2. Pemudik juga perlu memastikan bahwa dirinya dalam kondisi sehat, baik fisik maupun mental.

3. Pemudik juga harus melengkapi dirinya dengan SIM dan STNK aktif demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Sertakan pula dokumen lain seperti KTP dan asuransi pribadi maupun kendaraan (jika ada).

4. Perlu lakukan survei untuk mengetahui dan menentukan rute aman selama perjalanan (direkomendasikan untuk melakukan perjalanan pada pagi atau siang hari karena setiap fasilitas atau sarana darurat masih mudah diakses, seperti bengkel, rumah sakit, kantor polisi, rumah makan, dan lain-lain). Pemudik juga diimbau untuk menyimpan nomor-nomor penting seperti kerabat atau keluarga, polisi, rumah sakit, hingga bengkel darurat.

5. Jika memungkinkan, ajak pula pengendara pengganti agar terhindar dari rasa lelah yang berlebihan. Idealnya, perjalanan dilakukan maksimal 10 jam dalam satu hari dan sudah termasuk masa istirahat selama perjalanan (setiap dua jam perjalanan, lakukan rehat selama 10 - 15 menit dan lakukan secara berkala setiap dua jam sepanjang perjalanan).

6. Perhatikan juga asupan makanan atau minuman yang sehat dan proporsional, terlebih jika masih melakukan ibadah puasa selama perjalanan.

Rifat juga mengajak pemudik untuk selalu memastikan kendaraan dalam keadaan sehat dengan melakukan servis rutin, termasuk mengecek fungsi-fungsi yang ada pada setiap kendaraan seperti pelumas, rem, ban, lampu, dan lain-lain. Pemudik juga harus selalu taat terhadap rambu-rambu serta petunjuk jalan yang telah berlaku.

"Jangan lalai untuk selalu menjaga batas kecepatan dan jarak aman dengan kendaraan lain. Alangkah baiknya sebelum melakukan perjalanan, pengendara mengenali dengan baik jenis transmisi kendaraan yang dipakai sehingga dapat dioperasikan secara optimal," katanya menegaskan.

Pria yang saat ini juga fokus pada balapan offroad itu juga berharap para pemudik yang menggunakan kendara bermotor untuk bersikap sabar serta antisipatif dalam menyikapi dinamika perjalanan mulai dari cuaca hingga kemacetan lalu lintas. Rifat juga mengingatkan agar semua pemudik tidak lupa untuk memanjatkan doa sebelum melakukan perjalanan agar semua rencana dapat dilancarkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya