Liputan6.com, Jakarta Tempe goreng, pisang goreng, bakwan, dan sederet gorengan lain merupakan camilan favorit masyarakat Indonesia. Tak heran jika di sudut-sudut jalan mudah menemukan tukang gorengan.
Namun, perlu diketahui bahwa minyak yang digunakan untuk menggoreng bisa membuat timbunan lemak di tubuh. Pada saat kita mengonsumsi gorengan, kandungan minyak di dalamnya yang berperan membuat tubuh menggemuk.
Baca Juga
Pada gorengan, satu gram kandungan minyak akan dikonversi tubuh menjadi energi menjadi sembilan. Berbeda halnya dengan satu gram protein atau karbohidrat yang hanya dikalikan empat untuk menjadi energi, seperti dituturkan ahli gizi dari FKUI dr. Saptawati Bardosono.
Advertisement
"Padahal kita kalau makan gorengan enggak cukup satu, kan. Nah, ketika energi berlebih ini disimpan tubuh, jadilah tumpukan lemak," tutur dokter yang akrab disapa Tati dalam Dialog Nasional "Kurang Gizi Terselubung Menuai Generasi Hilang" di Kantor Kemenkes, Jakarta, ditulis Kamis (28/7/2016).
Selain lemak menumpuk, konsumsi minyak berlebih pun bisa membahayakan aliran darah. Di Indonesia sendiri, konsumsi gorengan termasuk tinggi, sehingga tidak heran bila sekitar 30 persen penduduk Indonesia mempunyai tingkat kolesterol yang tinggi.
Konsumsi minyak pada manusia sebenarnya hanya sedikit. Melihat tabel gizi seimbang, minyak berada di puncak. Ini artinya kebutuhan minyak kita hanya sedikit seperti disampaikan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Asih Setiarni.
"Dalam sehari kita hanya boleh mengonsumsi kurang dari lima sendok makan minyak goreng. Sehingga kalau pun mau makan gorengan, satu atau dua sudah cukup," kata Asih dalam kesempatan yang sama.