Liputan6.com, Jakarta - Kata urine berasal dari kata Latin yang artinya 'aliran yang melembabkan'. Pada 200 tahun yang lalu, perempuan Eropa diketahui buang air kecil berdiri. Mereka selalu mengenakan gaun panjang dan tidak memakai celana dalam. Begitupun di Mesir kuno dan Irlandia.
Sementara, wanita di Roma kuno membiasakan diri minum terpentin (yang paling beracun) karena itu membuat bau urine mereka seperti bunga rose. Di Tiongkok kuno, bangsawan akan buang air kecil ke dalam tongkat berongga, sehingga urine akan mengalir jauh dari badannya.
Baca Juga
Di banyak negara Muslim, baik laki-laki maupun perempuan buang air kecil duduk atau jongkok. Jika berdiri, mereka berpikir seperti binatang.
Advertisement
Romawi kuno bahkan menggunakan urine untuk tinta yang tidak terlihat agar dokumen rahasia mereka aman, dilansir laman Randomhistory, Jumat (5/8/2016).
Unta tidak menyimpan air dalam gundukannya, melainkan dalam tubuh mereka yang akan berubah menjadi urine. Akibatnya, air kencing unta dua kali lebih asin dari air laut. Mereka buang air kecil harus mengenai kaki untuk tetap tenang. Begitu menemukan air, unta minum hingga 25 galon dalam waktu 10 menit.
Pada 1815, Kapten James Riley dan krunya dari Commerce mempercayai minum air kencing unta bisa membuat mereka tetap hidup setelah terdampar di lepas pantai Afrika. Dan mereka menyeberangi Gurun Sahara untuk sampai rumah.
Urine adalah air 95 persen, 2,5 persen urea, dan 2,5 persen dari campuran lainnya seperti mineral, garam, dan enzim. Ini adalah produk sampingan darah dan nontoxic. Urine juga bisa digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, termasuk AIDS dan sarkoma Kaposi.
Urine berbusa disebabkan air kencing bergejolak atau menjadi tanda dari protein dalam urine (proteinuria). Ketika sistem filtrasi tubuh rusak (paling sering karena diabetes dan hipertensi), molekul protein masuk ke kemih. "Coca-cola" urine biasanya disebabkan oleh disfungsi hati atau penyumbatan pada saluran empedu yang menyebabkan empedu tumpah ke dalam aliran darah, kemudian masuk ke dalam urine. Sumbatan saluran empedu ini dapat menjadi tanda dari tumor pankreas.
Beberapa abad lalu, wanita Inggris dan Prancis meyakini menggunakan urine bisa membuat kulit mereka bercahaya dan segar. Mereka akan buang air kecil di tangan dan menggosokkannya. Setelah abad 21, laboratorium membuat sintetik urea yang digunakan dalam lotion dan krim.
Suku Chinook India merendam biji untuk membuat Chinook Zaitun ke dalam urine selama lima bulan. Dan hidangan ini dianggap lezat.