Perhatikan 3T Sebelum Pasien Penyakit Jantung Olahraga

Dokter Spesialis Jantung Pembuluh Darah Dr dr Ismoyo Sunu mengatakan pasien penyakit jantung masih boleh berolahraga.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 23 Sep 2016, 12:30 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2016, 12:30 WIB
Gejala Aneh Ini Bisa Jadi Penanda Serangan Jantung pada Wanita
Limapuluh ribu wanita meninggal karena serangan jantung pada tahun 2014 di Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta Dokter Spesialis Jantung Pembuluh Darah Dr dr Ismoyo Sunu mengatakan pasien penyakit jantung masih boleh berolahraga. Asal pasien jantung tersebut memerhatikan jurus 3T.

"Terarah, terukur, dan teratur. Selama itu diperhatikan, aman. Malah bermanfaat untuk kesehatan," kata Ismoyo Sunu dalam diskusi media di Jakarta Pusat pada Kamis (22/9/2016)

Menurut Ismoyo Sunu, boleh-boleh saja pasien penyakit jantung melakukan aktivitas fisik selama tidak melebihi batas kemampuannya. Apalagi yang semakin memperberat kondisi jantungnya. Penting bagi pasien jantung untuk mengukur detak jantung per menit selama berolahraga.

Selama pasien penyakit jantung berolahraga, lanjut Ismoyo, nadi dan tensinya akan meningkat. Batas nadi sudah ditentukan dan tidak boleh terlalu melampui batas. Gunanya untuk mengetahui batas toleransi olahraga.

"Cara mengukur nadinya gampang, 220 dikurangi usia. 80 persen dari hasil tersebut adalah batas maksimalnya," kata Sunu menambahkan.

Ada pun olahraga yang baik untuk pasien penyakit jantung adalah senam. Bukan angkat berat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya