Kurang Makan Nasi Putih Bikin Pria Alami Disfungsi Ereksi

Pria yang menghindari makan nasi putih karena diet dan ingin membentuk tubuh idaman akan mengalami disfungsi ereksi pada tubuh.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 07 Nov 2016, 20:01 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2016, 20:01 WIB
Ilustrasi Disfungsi Ereksi
Ilustrasi Disfungsi Ereksi

Liputan6.com, Jakarta Pria yang menghindari makan nasi putih karena diet dan ingin membentuk tubuh idaman akan mengalami disfungsi ereksi pada tubuh. Kadar glukosa yang dihasilkan dari nasi putih dalam darah akan berkurang. Jalinan hubungan intim dengan pasangan pun dapat terganggu.

Sebuah studi baru mengemukakan, kadar glukosa dari nasi putih yang rendah menyebabkan hormon testosteron rendah dan berkurangnya aliran darah ke penis dibanding laki-laki dengan kadar glukosa normal.

Selain itu, pria akan berisiko terkena penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke. Para peneliti Italia melakukan penelitian, hampir 3.500 pria dengan disfungsi ereksi berpartisipasi dalam penelitian retrospektif. Tiap pria melakukan pemeriksaan fisik lengkap.

Sejumlah pemeriksaan dilakukan, termasuk tekanan darah, indeks massa tubuh, glukosa darah, kolesterol, high-density lipoprotein kolesterol, dan trigliserida. Warna penis diperiksa, yang dilakukan saat tubuh dalam keadaan lemas selama 20 menit setelah diberi suntikan alprostadil.

Alprostadil berupa obat yang digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati disfungsi ereksi. Hasil penemuan menyatakan, sebagian pria memiliki gangguan glukosa rendah.

Ilustrasi Foto Nasi Putih (iStockphoto)

"Para pria dengan glukosa rendah memiliki lebih banyak masalah dengan disfungsi ereksi, aliran darah ke penis tidak berjalan maksimum. Mereka juga memiliki risiko lebih tinggi untuk penyakit kardiovaskular karena tekanan darah dan masalah lipid (molekul dalam lemak)," tulis peneliti dalam International Society for Sexual Medicine, Senin (7/11/2016).

Glukosa yang dihasilkan dari nasi putih berpengaruh terhadap hormon testosteron. Glukosa yang rendah membuat kesehatan seksual lebih buruk.

"Meningkatkan kadar glukosa tak hanya memperbaiki kehidupan seksual mereka tapi juga kesehatan secara keseluruhan," lanjut para peneliti.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya