Liputan6.com, Jakarta Ketika Anda sedang berolahraga, lalu tumpuan kaki tidak kuat, lalu bunyi "kreekk"Â yang terdengar membuat merinding. Anda bisa saja terkena patah tulang. Saat menjalani pengobatan medis, kaki yang patah biasanya akan dirujuk melalui pengobatan fisioterapi.
Baca Juga
Advertisement
Menurut fisioterapis Febry Aryusman, 25, pasien yang mengalami patah tulang lebih banyak yang ke dokter dulu. Bila ada pasien yang langsung ke klinik fisioterapi, fisioterapis akan merujuk pada pemeriksaan dokter.
"Misal, di atas ada lapangan basket. Terus pasien tiba-tiba patah tulang, kita (fisioterapis) bakal merujuk pasien ke dokter dulu. Kemudian hasil rontgen akan menunjukkan bentuk patahan, apakah ada dislokasi tulang dan butuh gips," katanya.
Fisioterapis dalam hal ini akan menjaga otot di daerah ankle (pergelangan kaki) dan paha. Sebab kalau dibiarkan saja, otot di daerah tidak bekerja maksimal. "Pas patah kan, otomatis ada jaringan yang robek dan menyebabkan bengkak," jelas Febry saat ditemui Health-Liputan6.com, di tempat kerjanya, JETS Physiocare Center di Senayan Trade Center, Jakarta.
Febry menambahkan, hal pertama yang dilakukan adalah menghilangkan bengkak. Contohnnya, patah tulang di tulang kering, maka bengkak akan terjadi di bagian bawah area kaki. Untuk mengobati patah tulang di area yang patah harus menunggu tulang pasien kembali tersambung.
Pulihkan Area Patah Tulang
Cara pemulihan fisioterapi patah tulang berbeda dari cedera lainnya. Fisioterapis melihat umur pasien. Ketika umur pasien masih muda, kemungkinan penyembuhan tulang pasien bisa lebih cepat.Â
Misal, patah tulang berupa garis halus seperti rambut tetap ada jaringan yang luka. Pemulihan jaringan dilakukan di sekitar lokasi yang patah.
"Tulang yang patah akan di gips, ya tunggu dulu biar tulangnya nyambung. Sambil nunggu tulang nyambung, kita juga harus lihat otot (kaki), yang satunya lagi. Kalau yang patah kaki kanan, maka kaki kiri harus dicek juga. Berarti kan beban akan bertumpu di kaki kiri, otot kaki kiri harus dikuatkan," kata Febry.
Saat tulang yang patah sudah menyambung, pasien diberikan latihan khusus berupa pemberian beban untuk melatih otot. Otot yang berada di sekitar patahan akan mengecil, maka otot tersebut perlu dikuatkan.
Selain penguatan beban, latihan yang dilakukan bisa jalan jinjit. Jika pasien sudah pulih, mereka tidak perlu terapi. Febry menyarankan, pasien harus tetap menjaga kondisi badan dan bisa lakukan olahraga atau gym.