Liputan6.com, Jakarta Selaput dara yang dimiliki oleh setiap wanita, adalah lapisan jaringan kecil yang menutupi sebagian lubang vagina, dan seringkali terkait dengan pemikiran, "kamu bukan perawan jika tidak berdarah saat pertama kali berhubungan seks.”
Namun mungkin sudah saatnya meluruskan pemikiran tersebut. Dilansir dari Womenshealthmag, Kamis (1/12/2016), berikut ini enam fakta tentang selaput dara yang mungkin belum Anda tahu:
Tak benar-benar menutupi vagina
1. Selaput dara tidak benar-benar menutupi vagina Anda
“Selaput dara adalah jaringan tipis yang berada di bawah lubang vagina. Jika seseorang memiliki jaringan yang menutup seluruh lubang, itu disebut selaput dara imperforasi. Namun ada juga varian abnormal lainnya, dimana bukaan dalam jaringan tersebut terlalu kecil,” ujar dokter obgyn di The Mount Sinai Hospital in New York, Fahimeh Sasan.
2. Selaput dara abnormal membutuhkan pembedahan
“Jika selaput dara Anda adalah imperforasi atau terpisah (dimana ada dua lubang kecil di jaringannya), Anda mungkin harus melakukan operasi kecil. Bahkan selaput dara imperforasi sebenarnya termasuk kondisi medis, karena sebenarnya Anda menstruasi, tetapi darah tidak keluar karena mereka tidak bisa melewati jaringan selaput dara yang tertutup rapat,” ujar Sasan.
Advertisement
Gunanya secara medis tak diketahui
3. Para ahli tidak yakin tujuan dari adanya selaput dara
Hidung membantu Anda mencium bau, dan uretra membantu Anda untuk bisa buang air kecil, tapi selaput dara sepertinya tidak memiliki tujuan penting.
“Secara fisiologis ia (selaput dara) ada di sana, tapi dari perspektif medis, selaput dara sama seperti kulup penis. Kami tidak tahu mengapa mereka ada,” ujarnya.
4. Selaput dara tidak selalu robek ketika Anda pertama kali berhubungan seks
Anda mungkin sering mendengar bahwa ketika kehilangan keperawanan, maka Anda juga akan berdarah. “Ini tidak benar, mengapa? karena ada cara lain yang bisa merobeknya, seperti olahraga yang terlalu keras, senam, berkuda, bersepeda, menggunakan tampon ukuran besar, masturbasi dengan jari, atau pemeriksaan panggul. Semua hal ini bisa merobek selaput dara,” ujarnya.
Bisa tak diketahui sudah robek
5. Anda mungkin tidak tahu ketika selaput dara telah robek
“Ketika tangan Anda patah, Anda langsung tahu ketika itu trejadi, tapi ini tidak selalu terjadi pada kasus selaput dara,” ujarnya.
Menurutnya, jika selaput dara rusak saat berhubungan seks, Anda mungkin meraskan sakit dan mengalami pendarahan. Namun jika robek terjadi ketika melakukan senam atau hal lainnya, Anda mungkin bisa tidak menyadarinya.
“Seseorang mungkin mengatakan,'saya berdarah setelah senam', tapi mungkin mereka berpikir bahwa itu hanya bercak dari menstruasinya saja,” ujarnya.
6. Beberapa budaya masih terobsesi dengan hal ini
Terlepas dari kenyataan bahwa selaput dara bukan selalu tanda dari keperawanan wanita, namun beberapa budaya masih mempercayainya.
“Dalam banyak budaya, selaput dara menjadi hal yang besar. Orang-orang bahkan memeriksanya sebelum seorang wanita menikah, untuk mengkonfirmasi bahwa ia perawan,” ujarnya.
Ia bahkan mengatakan bahwa ada prosedur dimana dokter dapat membuat selaput dara menjadi “utuh” kembali untuk tujuan budaya tersebut, dan untuk membuktikan keperawanannya pada suami mereka di masa depan.
Advertisement