Tips Cerdik agar Lansia Paham Penyakit Kronis

Tidak mudah memberikan pemahaman kepada pasien lanjut usia (lansia) yang mengidap penyakit kronis.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 11 Des 2016, 12:25 WIB
Diterbitkan 11 Des 2016, 12:25 WIB
20160504-Begini Cara Warga Inggris Menikmati Udara Hangat-Reuters
Sepasang lansia bersantai menikmati sinar matahari di atas kursi di Green Park, pusat kota London, Rabu (4/5). Awal Mei, suhu udara hangat mulai menyelimuti kota London. (Niklas HALLE'N/AFP)

Liputan6.com, Bandung Tidak mudah memberikan pemahaman kepada pasien lanjut usia (lansia) yang mengidap penyakit kronis, terutama diabetes melitus dan hipertensi.

Akibat ketidakpahaman cara pengobatan dan pengetahuan yang minim mengenai penyakit tersebut, pasien lansia rentan mengalami kematian.

Pemeriksaan yang terlambat dan gejala penyakit yang kerap diabaikan menjadi alasan utama.

Untuk itu, diperlukan inovasi kreatif cara penyampaian pengetahuan penyakit kronis. Hal ini bertujuan agar lansia mampu menyadari penyakit kronis, seperti cara pengobatan, mengetahui dampak berkelanjutan dari penyakit, dan penularan penyakit.

Di UPT Puskesmas Talagabodas, Lengkong, Bandung, Jawa Barat, dr Siska Gifrianti bersama timnya memberikan informasi edukatif kepada pasien lansia.

"Menyampaikan pengetahuan penyakit kronis tidak boleh menggurui atau terlalu mengajarinya. Biasanya putar film dulu. Di film diperlihatkan, apa yang terjadi di tubuh saat manusia terkena diabetes dan hipertensi. Bagaimana penyakit itu berkembang kian buruk di tubuh. Itu diulang-ulang. Video yang diputar hanya satu video saja," kata dr Siska, yang juga sebagai Kepala UPT Puskesmas Talagabodas saat sesi tanya jawab dengan wartawan di tempat kerjanya, Sabtu (10/12/2016). 

 

 

 

Pasien dijadikan leader

Cara lain yang lebih menarik, pasien lansia yang rajin dan ikut program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dijadikan leader.

Cara ini dianggap jitu dan bagus. Leader akan memberikan testimoni dan edukasi bagi sesama pengidap penyakit kronis.

Rasa menanggung beban penyakit yang sama akan meningkatkan jalinan keakraban. Mereka bisa saling belajar bersama.

"Para lansia yang dijadikan leader bisa mendokrak sekali. Kalau dia jadi edukator, ilmu soal penyakit kronis yang diderita akan tersalurkan ke pasien lansia lainnya. Misal, memberi info semua jenis makanan yang akan dikonsumsi harus dilihat jenis kalorinya," jelas dr Siska.

Dalam satu slice pizza mengandung karbohidrat 30 gram. Sebaiknya, pasien yang sudah makan pizza tidak makan nasi sejenak.

Tiga kali makan besar, pasien tidak makan nasi sebanyak dua kali. Makanan yang dikonsumsi berupa sayur aja.

Yang harus diperhatikan agar pasien lansia memahami penyakit kronis, yaitu tema edukasi yang dibuat panjang harus menarik dan tidak membosankan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya