Liputan6.com, New York- Sekitar 10-15 persen kehamilan berakhir dengan keguguran. Peneliti pun mencari tahu mengenai penyebab keguguran pada ibu hamil. Setelah diteliti salah satu penyebabnya karena gangguan fungsi tiroid.
Sekitar 70 persen penyebab keguguran itu karena gangguan fungsi tiroid seperti dikatakan pendiri The Hall Center di California, Amerika Serikat, Prudence Hall. Meski hampir semua gangguan fungsi tiroid bisa jadi penyebabnya, yang paling banyak itu karena tiroid kurang aktif atau hipotiroid.
Baca Juga
"Kami tidak tahu seberapa banyak wanita yang mengalami keguguran karena hipotiroid, tapi ini sangat siginifikan dibandingkan gangguan fungsi tiroid lain," kata Hall seperti mengutip Fox News, Rabu (4/1/2017).
Advertisement
Menurut studi lain yang dipublikasikan dalam jurnal Thyroid, wanita yang alami hipotiroid ringan maupun autoimun tiroid memang risiko kegugurannya lebih tinggi.
Lalu apakah penggunaan terapi hormon tiroid bisa mencegah keguguran? Menurut Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism terapi hormon tiroid dan menjalani thyroid-stimulating hormone sekitar 2.5mU/L di awal kehamilan meningkatkan risiko keguguran.
Mengapa bisa begitu?
Tiroid merupakan kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher yang menghasilkan hormon tiroid. Hormon ini beredar ke seluruh darah dan memengaruhi hampir setiap sel dalam tubuh.
Fungsi kelenjar tiroid itu seperti pusat komando tubuh yakni mengatur metabolisme dan memastikan organ-organ tubuh berjalan sebagaimana mestinya.
Tiroid juga berperan penting dalam fungsi reproduksi serta dapat memengaruhi produksi telur dan perkembangan janin. Kehadiran tiroid juga membantu otak janin berkembang serta bertanggung jawab atas pembentukan kelenjar tiroid pada bayi itu sendiri.
Sama seperti hormon lain di tubuh, ketika hormon tiroid tidak seimbang, hormon lain yang dibutuhkan agar kehamilan sehat akan terkena dampaknya.
"Semua hormon dalam tubuh bekerja sama melakukan sesuatu," kata penulis The Thyroid Connection, Amy Myers.
Advertisement