Liputan6.com, Jakarta Mabuk perjalanan atau yang dikenal dengan Motion Sickness adalah kondisi tubuh dan otak yang tidak seimbang, sehingga menimbulkan efek mabuk yang menyerang sistem saraf pusat, mata, telinga, hingga sendi dan otot tulang belakang.
Dr. Sujana Chandrasekhar, direktur New York Otology dan ahli bedah dari New York Head and Neck Institute mengatakan, mabuk perjalanan terjadi akibat otak menafsirkan stimulus yang salah yang menyebabkan mual.
Menurut Chandrasekhar, tak banyak individu yang mampu meredakan kondisi ini tanpa bantuan obat.
Advertisement
"Banyak orang yang menutup mata di dalam mobil saat mengalami mabuk perjalanan. Padahal tindakan ini benar-benar tidak akan mengurangi sensasi mabuk," kata Chandrasekhar.
Ketika mata tertutup saat mengalami mabuk perjalanan, maka akan terjadi penolakan mata untuk fokus saat individu membuka mata.
"Kesulitan untuk fokus pada jarak dekat atau jauh saat mabuk perjalanan, pada akhirnya akan menganggu bagian telinga Anda," Chandrasekhar menjelaskan.
Dr. Hamid Djalilian, direktur Neurotology dari University of California Irvine, mengatakan mabuk perjalanan dapat dicegah dengan mengonsumsi secara langsung jahe, atau dengan mengisapnya dikutip dari Popular Science, Minggu (8/1/2017).