Liputan6.com, Jakarta Sperma bisa rusak jika pria terlalu banyak mengonsumsi makanan mengandung kedelai. Zat kimia alami di dalam kedelai dapat memengaruhi peluang pria untuk menjadi ayah.
Para peneliti yang berada di Spanyol mengatakan, hal ini dipengaruhi oleh senyawa kimia bernama phythoestrogen, yang meniru hormon wanita.
Baca Juga
Senyawa kimia yang ditemukan di dalam kedelai ini mampu mengurangi kecepatan sel sperma, membuat jumlah kromosom menjadi tidak memadainya, yang membuat pria jadi sulit untuk menghamili pasangannya.
Advertisement
Untuk menemukan hasil tersebut, para peneliti memulai dengan mengukur dampak dari zat kimia yang disebut ‘pengganggu endokrin’, seperti Biphenol A (biasanya digunakan untuk melapisi plastik).
Namun ketika mereka memeriksa hasilnya, yang termasuk pula pemantauan diet dari 25 sukarelawan selama hampir dua tahun, para peneliti menemukan bahwa kedelai memiliki dampak yang besar.
Penulis studi dari University of Valencia and IVI Fertility, Dr Francisco Dominguez, mengatakan bahwa temuan studi mereka dapat membantu meningkatkan peluang keberhasilan para pria yang menjalani perawatan kesuburan.
Seperti dikutip Daily Mail, Senin (9-1-2016). ahli kesuburan dari Sheffield University, Professor Allan Pacey mengatakan,”Ini merupakan studi yang relatif kecil yang hasilnya hanya didapat dari 25 pria, sehingga saya pikir kita harus berhati-hati mengenai apa yang bisa kita simpulkan dari situ.”
Allan menambahkan untuk berhati-hati dan tidak terlalu sering mengonsumsi kedelai.